Liputan6.com, London - Karier penyiar radio BBC Danny Baker kandas setelah memposting twit rasis tentang bayi Duke dan Duchess of Sussex -- Pangeran Harry dan Meghan Markle. Ia dipecat gara-gara ikut mengomentari pose pertama Archie Harrison Mountbatten-Windsor bersama kedua orangtuanya pada Rabu 8 Mei 2019, yang juga jadi pembicaraan seluruh dunia.
Berawal pada Rabu 8 Mei 2019, saat presenter BBC Radio 5 Live mengunggah twit foto hitam dan putih seorang pria dan wanita berpakaian formal tengah berpegangan tangan dengan simpanse dalam balutan busana rapi dan topi, disertai tulisan, "Royal baby leaves hospital."
Baca Juga
Advertisement
Di tengah-tengah tuduhan rasisme yang jadi sorotan, Baker menghapus twit itu dan mengatakan ia menyesal bahwa lelucon itu melukai beberapa orang.
Ia pun menyatakan permintaan maafnya karena dianggap telah menghina bayi Meghan Markle.
Once again. Sincere apologies for the stupid unthinking gag pic earlier. Was supposed to be joke about Royals vs circus animals in posh clothes but interpreted as about monkeys & race, so rightly deleted. Royal watching not my forte.Also, guessing it was my turn in the barrel. pic.twitter.com/86cQGbAhDc
— Danny Baker (@prodnose) May 8, 2019
Dalam pesan kedua, Baker mengatakan bahwa twit itu "seharusnya menjadi lelucon tentang Keluarga Kerajaan vs hewan sirkus dalam pakaian mewah tetapi diartikan sebagai monyet (sebagian media menyebut simpanse) dan ras, sehingga ia menghapusnya. Pada hari Kamis, penyiar itu mengatakan dia membuat "kesalahan besar."
"Ini adalah kesalahan penilaian yang serius dan bertentangan dengan nilai-nilai yang ingin kami wujudkan sebagai stasiun televisi. Danny adalah penyiar yang brilian tetapi tidak akan lagi menghadirkan pertunjukan mingguan bersama kami," ujar seorang juru bicara BBC seperti dikutip dari situsnya, Jumat (10/5/2019).Â
Baker menanggapi dengan menentang keputusan pemecatannya gara-gara status online yang dituduh menghina bayi Meghan Markle. Ia mengutarakannya melalui sebuah twit.
The call to fire me from @bbc5live was a masterclass of pompous faux-gravity. Took a tone that said I actually meant that ridiculous tweet and the BBC must uphold blah blah blah. Literally threw me under the bus. Could hear the suits knees knocking. #Fuckem
— Danny Baker (@prodnose) May 9, 2019
Â
Subjek Pelecehan Sejak Hamil
Putra Pangeran Harry dan Meghan Markle, Archie Harrison Mountbatten-Windsor, lahir pada Senin 6 Mei 2019 pagi. Dua hari setelahnya, pada Rabu 8 Mei, Duke dan Duchess of Sussex menunjukkan pada publik bayi mereka yang pertama kepada dunia di depan media terpilih.
Dalam tonggak penting bagi masyarakat Inggris, bayi yang baru lahir ini telah membuat sejarah dengan menjadi anak birasial pertama dalam keluarga kerajaan.
Sejak pengumuman kehamilannya, Meghan telah menjadi target pelecehan rasis di media sosial.
Pada bulan Maret, staf Istana Kensington mengumumkan bahwa mereka akan mencurahkan lebih banyak sumber daya untuk menghapus komentar yang menargetkan Duchess of Sussex, dan memblokir akun Twitter serta Instagram yang melecehkan Meghan.
Keluarga kerajaan juga mengeluarkan seperangkat pedoman untuk orang-orang yang terlibat dengan saluran media sosialnya.
Advertisement
Anak yang Tak Diberi Gelar
Mengenai gelar yang akan disematkan di depan nama Archie, putra pertama Pangeran Harry ini tidak akan dijuluki "Pangeran", tidak seperti George, Charlotte dan Louis --anak-anak Pangeran William Duke of Cambridge dan Kate Middleton Duchess of Cambridge.Â
Namun anggota keluarga kerajaan Inggris yang baru itu mendapat pengecualian jika Ratu Elizabeth II mengeluarkan Letters Paten atau Surat Paten yang menyatakan sebaliknya -- seperti yang dia lakukan untuk anak-anak William dan Kate.
Sebagai putra sulung dari seorang Duke, Archie bisa saja menjadi "Earl of Dumbarton" atau "Lord Archie Mountbatten-Windsor", tetapi sebaliknya dia hanya akan menjadi "Master Archie Mountbatten-Windsor".
Koresponden BBC untuk keluarga kerajaan Inggris, Jonny Dymond, mengatakan bahwa itu adalah indikasi kuat bahwa mereka tidak ingin mengangkatnya sebagai anggota kerajaan formal.Â