Sukses

Bolos Berjemaah demi Avengers: Endgame, Firma di China Kena Sanksi

Sekelompok karyawan perusahaan negara di China harus merasakan getah dari aksi mereka yang bolos berjemaah demi menonton Avengers: Endgame di bioskop.

Liputan6.com, Heihe - Sekelompok karyawan sebuah badan usaha milik negara di China harus merasakan getah dari aksi mereka, yakni bolos berjemaah pada jam kerja demi menonton film Avengers: Endgame di bioskop, akhir bulan lalu.

Ketika pejabat disiplin Partai Komunis muncul di pusat layanan pelanggan dari sebuah perusahaan pemanas negara di China utara, akhir bulan lalu, seolah-olah setengah dari semua kehidupan di firma itu telah binasa.

Hanya dua karyawan yang tersisa di kantor pusat Heihe Thermoelectric Group di Heihe, provinsi Heilongjiang.

Tapi tidak ada yang bisa disalahkan, karena staf lainnya, termasuk direktur perusahaan, Zhang Dexin, bolos bekerja selama beberapa jam untuk menonton Avengers: Endgame, yang kini menjadi film asing terlaris di China, demikian seperti dikutip dari The South China Morning Post, Minggu (12/5/2019).

Pada Selasa 7 Mei 2019, Komite Partai Komunis China di Heihe bidang Inspeksi Disiplin mengatakan pada akun resmi WeChat, bahwa inspektorat melakukan pemeriksaan mendadak sebagai tanggapan atas bocoran informasi mengenai dugaan indisipliner pada 26 April 2019.

Apa yang terjadi selanjutnya memicu reaksi berantai di sekitar Kota Heihe.

"Seluruh staf pusat layanan pelanggan Heihe Thermoelectric Group bolos bekerja untuk menonton film, menciptakan pengaruh buruk," kata Komite Partai Komunis China di Heihe.

"Ini menunjukkan kurangnya pengawasan harian di dalam perusahaan, dan tidak cukupnya pendidikan ideologis dan politis dari para anggota partai."

Direktur perusahaan, Zhang Dexin, diberi peringatan dan dipindahkan ke pekerjaan lain. Sementara, direktur pelaksana perusahaan, Han Dong, diminta untuk membuat kritik diri pada rapat dewan, lanjut pernyataan itu.

Sejak pengumuman itu, badan-badan negara bagian lain di kota, seperti Biro Perlindungan Lingkungan Heihe, telah mengadakan sesi studi untuk menegakkan disiplin partai.

Biro terkait mengatakan bahwa dalam satu sesi pada 30 April 2019, kejadian di Heihe Thermoelectric Group dibahas sebagai studi kasus mengenai "empat contoh formalisme dan birokrasi".

Staf Biro juga menonton sebuah episode dari "Keeping a Lifelong Watch", sebuah seri dokumenter yang dikeluarkan oleh pemerintah China di Wilayah Otonom Ningxia Hui tahun ini.

Seri tersebut mengeksplorasi bagaimana disiplin dalam kehidupan sehari-hari, baik pada orang-orang biasa dan terkenal, baik dulu dan sekarang, telah berkontribusi pada kesuksesan.

Komite Partai Komunis China di Heihe mengatakan via WeChat pekan ini bahwa mereka telah mengadakan pertemuan untuk membahas contoh buruk dari Heihe Thermoelectric Group dan bertekad untuk memperketat disiplin dan mencegah masalah apa pun di masa depan.

Sementara itu, Avengers: Endgame telah memperoleh 4,03 miliar yuan (setara Rp 8,4 triliun) di China sejak dirilis pada 24 April 2019, menurut kalkulasi Maoyan Entertainment, aplikasi tiket film terbesar di China, per Sabtu 11 Mei 2019.

2 dari 3 halaman

Kesabaran Polisi Tangkap Penipu Usai Nonton Avengers: Endgame Tuai Pujian

Pada kabar lain, polisi di timur China rela menunggu sampai penggemar Marvel selesai menonton film Avengers: Endgame selama tiga jam, sebelum menangkap pria tersangka kasus penipuan berkedok asmara.

Pria itu, yang hanya diidentifikasi dengan nama keluarganya Liu, sedang menonton blockbuster Avengers: Endgame dengan seorang teman wanita di sebuah bioskop di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, pada Rabu 1 Mei 2019 malam ketika polisi tiba dan mengetahui keberadaannya, demikian menurut pemberitaan Channel 6 dari Zhejiang Television pada hari Senin.

Mengutip South China Morning Post pada Kamis 2 Mei, polisi akhirnya berdiri di luar bioskop tempat Liu menonton epik pahlawan super untuk meminimalkan gangguan bagi para penonton bioskop lain. Mereka baru melakukan penangkapan ketika tersangka keluar dari bioskop.

Pertimbangan itu diambil karena ada sekitar 100 penonton bioskop di Hangzhou, dan petugas tidak ingin merusak pengalaman mereka menonton film Avengers: Endgame, kata laporan itu.

China adalah negara pertama yang memutar film Marvel Studios dengan bintang utama Robert Downey Jr, Chris Hemsworth dan Brie Larson.

Film Avengers: Endgame bahkan telah memecahkan rekor box office, sejauh ini menarik lebih dari US $ 1,2 miliar secara global. Di China bahkan telah menghasilkan lebih dari 104 juta yuan (sekitar S $ 21 juta).

3 dari 3 halaman

Spoiler Avengers: Endgame, Mantan PM Malaysia Dibully Netizen

Masih tentang kejadian unik seputar Avengers: Endgame, upaya mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak untuk mendekatkan diri dengan warganet Negeri Jiran menjadi bumerang bagi dirinya sendiri, setelah ia memposting unggahan di Twitter yang berisi beberan (spoilers) film box office tersebut.

Pria yang kini berstatus sebagai terdakwa kasus megakorupsi dana investasi negara Malaysia itu mengunggah posting spoiler di Twitter pada Rabu 1 Mei 2019 malam, dan telah memicu badai kritik di media sosial.

Banyak netizen yang marah kepada Najib Razak, beranggapan bahwa ia telah merenggut 'kesenangan' para calon audiens yang belum sempat menonton film tersebut, demikian seperti dikutip dari Malaymail, Kamis (2/4/2019).

Sementara beberapa warganet lain mengejek Najib karena berusaha ingin terlihat up-to-date dengan fenomena budaya pop terkini.

Sedangkan segelintir lain mengkritik tingkah mantan PM Malaysia dengan mengungkit proses persidangan yang sedang menjeratnya terkait skandal megakorupsi 1MDB.

"Ia mencuri uang rakyat dan mengatakan itu tidak salah. Ia menjadi pembeber (Avengers: Endgame) meski pendukungnya (Najib) mengizinkannya," kata seorang netizen Malaysia bernama Mhd Shamin.

Namun, ada pula beberapa warganet yang seolah membela unggahan Najib, mengatakan bahwa Avengers: Endgame telah tayang hampir sepekan sejak perdana, oleh karenanya spoilers di media sosial sudah hampir tak mungkin lagi tak terelakkan.

Najib Razak telah kembali aktif di media sosial sejak memimpin koalisi Barisan Nasional sejak kekalahannya dalam pemilihan umum tahun lalu.

Ia menggunakan platform media sosialuntuk secara simultan mengkritik koalisi pemerintahan Pakatan Harapan yang dipimpin PM Mahatir Mohamad dan menarik hati generasi milenial Negeri Jiran.