Sukses

Kematian Tragis Remaja Malaysia Akibat Survei di Instagram

69% responden di Instagram memilih remaja Malaysia ini harus mati. Ia pun mengakhiri hidupnya. Ini kisah tragisnya.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Bijaklah dalam menggunakan media sosial, jika tidak hal buruk pun bisa saja terjadi. Seperti kisah seorang remaja perempuan berusia 16 tahun dilaporkan bunuh diri di Malaysia, konon gara-gara memposting sebuah jajak pendapat di akun Instagram miliknya.

Menurut informasi yang beredar, ia menanyakan kepada para follower Instagram nya apakah dirinya harus mati atau tidak. Lalu 69% responden memilih bahwa ia harus mati. Diduga setelah hasil survei itu keluar, remaja malang itu mengakhiri hidupnya.

Menurut laporan The Guardian yang dikutip Kamis (16/5/2019), polisi di negara bagian Malaysia timur, Sarawak mengatakan gadis yang dirahasiakan identitasnya itu memposting jajak pendapat pada aplikasi berbagi foto dengan pesan:  "Really Important, Help Me Choose D/L" ("Sangat Penting, Bantu Saya Memilih Mati / Hidup")

Setelah sebagian besar responden memilih untuk "mati", dia lalu bunuh diri.

Kematian tragis gara-gara survei di Instagram itu mendorong seorang pengacara menanggapi kasus tersebut, ia menyarankan bahwa mereka yang memilihnya untuk mati bunuh diri bisa dianggap bersalah dan terancam hukuman.

Ramkarpal Singh, seorang pengacara dan anggota parlemen di negara bagian utara-barat Penang, mengatakan: "Apakah gadis itu masih hidup hari ini jika mayoritas pengguna internet di akun Instagram-nya mencegahnya bunuh diri? Apakah dia akan mengindahkan saran dari netizen untuk mencari bantuan profesional seandainya mereka melakukannya?"

Ramkarpal Singh kemudian mengatakan bahwa bunuh diri di Negeri Jiran adalah hal melanggar hukum.

"Apakah dorongan netizen itu benar-benar memengaruhi keputusannya untuk bunuh diri? Karena percobaan bunuh diri adalah pelanggaran di negara ini, maka orang yang bersekongkol untuk perihal tersebut juga bisa melanggar peraturan tersebut.”

2 dari 2 halaman

Tanggapan Menteri

Merespons kasus kematian tragis remaja gara-gara survei di Instagram, Menteri pemuda dan olahraga Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, mengatakan tragedi itu menyoroti perlunya diskusi tingkat nasional tentang kesehatan mental di negara itu.

"Saya benar-benar khawatir tentang keadaan kesehatan mental pemuda kita," katanya. "Ini masalah nasional yang harus ditanggapi dengan serius."

Sebelumnya pPada bulan Februari, Instagram pernah mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan "layar sensitivitas" untuk memblokir gambar yang merugikan diri sendiri.

Langkah tersebut dilakukan akibat kematian remaja Inggris bernama Molly Russell, yang orangtuanya yakin buah hati mereka melihat gambar bunuh diri dan melukai diri sendiri di aplikasi Instagram sebelum bunuh diri pada tahun 2017, di usia 14 tahun.

Ching Yee Wong, Kepala Komunikasi, Instagram APAC, mengatakan: "Doa kami bersama keluarga wanita muda ini."

"Kami memiliki tanggung jawab yang mendalam untuk memastikan orang yang menggunakan Instagram merasa aman dan didukung. Sebagai bagian dari upaya kami sendiri, kami mendesak semua orang untuk menggunakan alat pelaporan kami dan untuk menghubungi layanan darurat jika mereka melihat perilaku yang membahayakan keselamatan orang lain. "