Sukses

Kedubes Rusia Imbau Warganya di RI agar Waspada hingga Akhir Mei

Dalam pernyataannya, Kedubes Rusia bahkan meminta warga untuk menahan diri tidak mengunjungi tempat ramai hingga akhir bulan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia memperingatkan warganya agar selalu waspada terkait demo hasil pemilihan presiden yang baru diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa, 21 Mei 2019.

Dalam pernyataannya, Kedubes Rusia bahkan meminta warga untuk menahan diri tidak mengunjungi tempat ramai hingga akhir bulan ini.

"Mengingat risiko destabilisasi situasi sosial dan politik, demi keamanan pribadi, warga Rusia sangat disarankan untuk menahan diri dari mengunjungi tempat-tempat ramai sampai akhir Mei tahun ini," tulis Kedubes Rusia dalam situs Indonesia.mid.ru.

"Kami juga meminta warga Rusia untuk mengikuti instruksi dari petugas penegak hukum, dan menghindari situasi konflik ketika berkomunikasi dengan penduduk setempat," tambahnya.

Berdasarkan rekapitulasi suara yang selesai pada Senin 20 Mei 2019 malam, dan diumumkan oleh KPU pada Selasa dini hari, pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin dinyatakan unggul dari rivalnya, Prabowo-Sandi.

Jokowi-Ma'ruf meraih 85.607.362 atau 55,50 persen dari total suara sah nasional. Sementara, pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih 68.650.239 atau 44,50 persen dari total suara sah nasional. KPU menyebut, jumlah suara nasional sebanyak 154.257.601.

2 dari 3 halaman

Kedubes AS Minta Warganya Jauhi Lokasi Demo

Hari ini, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia juga mengeluarkan imbauan kepada warga negaranya untuk selalu waspada, terkait aksi demo hasil pemilihan presiden 2019 di Jakarta.

Lewat situs resmi id.usembassy.gov, Kedubes AS pada Rabu, 22 Mei 2019 menyampaikan bahwa aksi demonstrasi terkait hasil pemilu yang dimulai pada 21 Mei malam diprediksi akan berlanjut hingga hari ini.

"Di beberapa lokasi di pusat Jakarta, khususnya di dekat Tanah Abang dan Jl. Wahid Hasyim di Menteng, bentrokan terjadi antara polisi dan pengunjuk rasa," tulis Kedubes Amerika Serikat.

"Kedutaan Besar sangat menyarankan warga AS untuk menghindari area ini," tambahnya.

Dalam pernyataannya, Kedubes AS juga menyampaikan tindakan yang harus diambil oleh warganya dalam kondisi ini.

"Hindari area di mana demonstrasi terjadi dan berhati-hati jika berada di satu kerumunan massa."

Selanjutnya, pihak Kedubes Amerika Serikat meminta agar warganya mengunduh Smart Traveler Enrollment Program (STEP) untuk mendapat info keamanan lebih lanjut.

3 dari 3 halaman

Imbauan AS Sebelumnya

Sebelumnya, peringatan keamanan juga dikeluarkan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta pada Jumat 17 Mei 2019. Peringatan tersebut terkait pengumuman hasil Pilpres dan Pileg 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019.

"Pejabat kepolisian Indonesia telah menyatakan secara terbuka peningkatan risiko terorisme terkait finalisasi hasil pemilu. Media juga telah melaporkan penangkapan WNI baru-baru ini atas dugaan terorisme," demikian cuplikan peringatan keamanan di situs Kedubes Amerika Serikat di Jakarta (id.usembassy.gov).

Tak hanya itu, demonstrasi juga dimungkinkan terjadi di lembaga-lembaga terkait pemilu dan kantor publik lainnya di Jakarta. "Termasuk gedung KPU di Menteng, dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jalan Thamrin."

Selain di Jakarta, tambah Kedubes AS, demonstrasi terkait pemilu serentak juga dimungkinkan terjadi di lembaga-lembaga terkait di kota lain, termasuk Surabaya dan Medan.

"Kepolisian Indonesia telah menyatakan bahwa personel keamanan tambahan akan mengamankan lembaga terkait pemilu dan lokasi lain di Jakarta dan sekitarnya. Dimungkinkan akan ada penutupan jalan dan gangguan lalu lintas yang signifikan di area di mana demonstrasi terjadi," demikian peringatan keamanan dari Kedubes AS.