Liputan6.com, Jakarta - Facebook baru saja menghapus jaringan yang berasal dari Iran atas "perilaku tidak otentik yang terkoordinasi". Hal itu disampaikan oleh pihak perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu pasa Selasa, 28 Mei 2019.
Jaringan yang dimaksud terdiri atas 50 akun Facebook, 36 halaman Facebook, beberapa grup Facebook, dan sejumlah akun Instagram, sebagaimana dilansir dari The Straits Times pada Rabu (29/5/2019).
Advertisement
Baca Juga
Tidak jelas berapa banyak pengguna Facebook yang sudah melihat atau terlibat dengan konten dari akun ini, tetapi 36 halaman Facebook memiliki lebih dari 21.000 pengikut, dan lebih dari 1.900 pengguna Facebook telah bergabung dengan salah satu grup di jaringan itu.Â
Jaringan itu disebut berbohong dan menyebarkan informasi palsu dengan beroperasi sebagai organisasi berita yang seolah-olah sah. Mekanisme seperti ini pernah didapati dalam kampanye pilpres Amerika Serikat 2016 lalu yang dimenangkan oleh Donald Trump.Â
Jaringan tersebut tidak disebutkan apakah milik pemerintah resmi atau organisasi politik Iran, atau dioperasikan oleh pihak sipil.
Memposting Isu Politik
Akun-akun yang dimaksud memposting tentang isu politik dan seolah-olah berusaha memberikan komentar sejumlah orang berpengaruh seperti politikus, kata Nathaniel Gleicher, kepala kebijakan keamanan siber Facebook.
Facebook mengatakan mereka mengetahui tentang akun-akun itu berkat firma keamanan dunia maya FireEye, dan Gleicher menambahkan bahwa jaringan yang dihapus Facebook juga aktif di platform lain.
Salah satu kemungkinannya adalah di Twitter. Jaringan sosial itu mengumumkan pada Selasa, mereka telah menghapus jaringan 2.800 akun tidak asli yang berasal dari Iran, menurut seorang juru bicara.
Investigasi Twitter sedang berlangsung dan perusahaan berencana untuk mengungkap informasi terkait akun-akun tersebut saat penyelidikan telah usai.
Advertisement
Langkah Serupa oleh Facebook
Langkah Facebook dalam menghapus jaringan di platformnya telah dilakukan sejak pertengahan 2017.Â
Pada awal bulan ini, perusahaan Mark Zuckerberg itu menghapus jaringan akun yang berasal dari Israel, serta menghapus akun lain yang berasal dari Iran pada bulan Maret dan Januari tahun ini.
Adapun FireEye telah lama menganalisis akun-akun mencurigakan. Dalam konteks jaringan yang dihapus Facebook pada Selasa, 28 Mei 2019, FireEye mengungkap mode operasi spesifik akun-akun tersebut.
"Persona dalam jaringan ini juga memiliki materi yang diterbitkan di media AS dan Israel, berusaha melobi wartawan untuk meliput topik tertentu, dan tampaknya telah mengatur wawancara audio dan video dengan orang-orang yang berbasis di AS dan Inggris mengenai masalah politik," kata FireEye dalam laporannya.