Liputan6.com, Budapest - Sebuah kapal wisata yang membawa setidaknya 32 penumpang turis Korea Selatan dan dua awak bertabrakan dengan kapal lain. Armada tersebut tenggelam di Sungai Danube di pusat Kota Budapest, Hungaria.
Sebanyak tujuh orang dipastikan tewas dan setidaknya 20 orang hilang pada Kamis 30 Mei 2019 pagi waktu setempat. Menurut laporan Washington Post, Kamis (30/5/2019), petugas penyelamat mengatakan tujuh jasad telah ditemukan.
Baca Juga
Juru bicara National Ambulance Service, Pal Gyorfi, mengatakan tujuh orang lainnya diselamatkan dan dirawat di rumah sakit dalam kondisi stabil setelah kecelakaan pada Rabu 29 Mei 2019 malam waktu setempat.
Advertisement
Sejauh ini jumlah korban masih simpang siur.
Juru bicara kepolisian nasional Kristof Gal mengatakan 33 warga Korea Selatan berada di kapal itu, sementara operator kapal dan lainnya mengatakan armada itu membawa 32 penumpang.
Dua kru diidentifikasi sebagai warga Hungaria.
Merespons insiden tersebut, karyawan dari Kedutaan Korea Selatan di Budapest membantu pejabat Hungaria mengidentifikasi para korban selamat dan meninggal.
Menyisir Sungai Danube
Pihak berwenang mengatakan tim pencari sedang menyisir Sungai Danube di Budapest. Sungai itu mengalir deras dan debit airnya naik saat hujan deras berlanjut di kota tersebut.
Sebelumnya, situs berita Index.hu mengatakan salah satu orang yang diselamatkan ditemukan di dekat Jembatan Petofi, yang berjarak sekitar dua mil di selatan Parlemen Hungaria.
Lusinan personel penyelamat, termasuk dari militer dan penyelam, terlibat dalam pencarian.
Kapal yang tenggelam diidentifikasi sebagai "Hableany" (Putri Duyung), yang digambarkan di situs web perusahaan wisata sebagai "salah satu unit terkecil." Ia memiliki dua geladak dan kapasitas untuk 60 orang, atau 45 untuk wisata kapal pesiar.
Mihaly Toth, juru bicara perusahaan kapal Panorama Deck mengatakan "Hableany" sedang dalam "perjalanan wisata kota rutin" ketika kecelakaan itu terjadi. Dia mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa dia tidak memiliki informasi tentang masalah teknis terkait kapal itu, yang katanya diservis secara teratur.
Advertisement