Sukses

Lebih dari 200 Tornado Hantam Wilayah AS Selama Dua Pekan Terakhir

Sebanyak lebih dari 200 tornado dilaporkan telah menghantam Amerika Serikat sejak dua pekan terakhir.

Liputan6.com, Washington DC - Jutaan warga Amerika Serikat (AS) menilai sepanjang akhir Mei ini sebagai bulan yang mengerikan, lantaran selama hampir dua pekan terakhir, 225 tornado tercatat menghantam jantung wilayah negara itu.

Ratusan tornado itu telah dikonfirmasi sejak 17 Mei lalu, dengan total sekitar 500 pusaran angin ribut dalam berbagai skala dilaporkan oleh para saksi mata selama sebulan terakhir.

Dikutip dari The Guardian pada Jumat (31/5/2019), Mei adalah puncak musim angin puting beliung di wilayah AS.

Namun, serangkaian badai kali ini telah diperburuk oleh cuaca basah dan dingin di California, yang memicu tornado ketika sistem cuaca terkait melewati Pegunungan Rocky ke arah Pantai Timur.

Sebanyak 34 juta orang, dari Texas hingga New Jersey, telah diperingatkan untuk waspada terhadap kemungkinan cuaca buruk sepanjang pekan ini.

Pada hari Kamis, Layanan Cuaca Nasional AS memperingatkan potensi badai petir parah dengan hembusan angin merusak, hujan es, dan satu atau dua tornado yang menghantam Lembah Ohio hingga wilayah tenggara Negeri Paman Sam.

 

 

2 dari 3 halaman

Tiga Negara Bagian Paling Terdampak

Dalam dua pekan terakhir, beberapa negara bagian di Amerika Serikat telah terdampak serangkaian tornado yang mematikan, yakni:

Ohio

Serangkaian tornado yang melesat melewati Ohio dan Indiana menewaskan satu orang dan melukai setidaknya 90 lainnya. Pusaran angin ribut itu merobek atap, merobohkan kabel listrik, dan menumbangkan pohon.

Beberapa kerusakan terburuk dilaporkan melanda kota Dayton, Ohio, dengan beberapa bangunan apartemen rusak parah.

Di kota Celina, Ohio, seorang pria berusia 81 tahun tewas ketika sebuah mobil yang diparkir di dekat rumahnya meledak.

"Ada daerah yang benar-benar terlihat seperti zona perang," kata Jeffrey Hazel, walikota Celina.

Gubernur Ohio, Mike DeWine, telah menyatakan keadaan darurat sejak awal pekan ini.

Kansas

Puluhan orang dilarikan ke rumah sakit setelah tornado menghantam pinggiran kota Lawrence, Kansas, yang merupakan rumah bagi University of Kansas. Bandara internasional Kansas City ditutup pada Selasa karena badai.

Sekitar 15.000 orang terlantar tanpa aliran listrik di daerah Douglas dan Johnson, menurut utilitas setempat.

Oklahoma

Kota El Reno dihantam oleh angin puting beliung dengan kecepatan lebih dari 130 mil per jam (setara 209 km/jam) selama akhir pekan lalu, sehingga menyebabkan kerusakan parah pada lahan parkir mobil rumah (trailer), serta menghancurkan sebuah bangunan motel.

Upaya penggalangan dana secara online telah diluncurkan untuk kota itu, yang berlokasi tidak jauh dari Oklahoma City.

Di seluruh negara bagian Oklahoma, setidaknya enam orang dilaporkan tewas karena tornado dan banjir yang menyertainya, dengan semua 77 kabupaten dalam keadaan darurat.

"Banyak masyarakat Oklahoma telah terpukul keras, dan kami akan melakukan segala kemungkinan untuk membantu mereka, baik sekarang maupun hingga beberapa pekan mendatang," kata Kevin Stitt, gubernur Oklahoma.

3 dari 3 halaman

Ancaman Potensi Banjir

Sementara itu, daerah yang dilanda banjir di negara bagian Arkansas dan Oklahoma, diprediksi akan menghadapi lebih banyak hujan selama sepekan ke depan, Hal itu berisiko membuat aliran Sungai Arkansas meluap, dan membanjiri kawasan pemukiman.

Sebagai antisipasi, Arkansas, bersama dengan Oklahoma dan Missouri, telah menyiagakan semua unit Garda Nasional yang diaktifkan untuk merespons badai.

Pihak berwenang di Kota Tusla, negata bagian Oklahoma, mengimbau penduduk di beberapa kawasan hunian, untuk pergi mencari perlindungan di area lebih tinggi.

Hal tersebut dikarenakan dampak cuaca buruk membuat aliran sungai Arkansas semakin deras, sehingga berisiko memicu luapan banjir.

Distrik Downriver, sekitar 100 mil (setara 160 kilometer) sebelah tenggara Tulsa, di kota terbesar kedua di Arkansas, Fort Smith, pihak berwenang mengatakan 100 hingga 200 orang telah mengungsi karena banjir, yang diperkirakan akan bertambah buruk dalam beberapa hari mendatang.