Liputan6.com, Budapest - Kapten sebuah kapal yang bertabrakan dengan kapal wisata di Sungai Danube di Budapest, Hungaria -- yang mengakibatkan sedikitnya tujuh turis Korea Selatan tewas -- telah ditangkap. Demikian informasi polisi setempat.
Menurut laporan BBC, Jumat (31/5/2019), warga negara Ukraina berusia 64 tahun itu ditahan sebagai tersangka atas kelalaiannya dalam lalu lintas air yang mengakibatkan jatuhnya korban massal.
Baca Juga
Kapal yang membawa turis Korea Selatan itu tenggelam tujuh detik setelah tabrakan saat terjadi hujan badai pada Rabu 29 Mei 2019. Harapan terhadap 21 orang yang hilang akan ditemukan hidup pun kini memudar.
Advertisement
"Tujuh orang yang diselamatkan hidup-hidup menderita hipotermia tetapi stabil," kata juru bicara ambulans.
Investigasi kriminal terkait tabrakan kapal pembawa turis Korea Selatan itu telah diluncurkan. Insiden kecelakaan itu terbilang langka di Danube, sebab meski terbilang memiliki lalu lintas sibuk umumnya jalur tersebut aman.
Saksi Melihat Orang-Orang Berteriak di Air
Rekaman CCTV menunjukkan kapal yang tenggelam - Hableany, atau Mermaid - ditabrak dari belakang oleh kapal wisata yang lebih besar - Viking Sigyn - dekat Jembatan Margit (Margaret) di Budapest setelah pukul 21.00 waktu setempat (19:00 GMT).
"Semuanya terjadi dengan sangat cepat," kata Clay Findley, seorang turis AS yang berada di Viking Sigyn.
"Saya pikir pada awalnya kami akan melewatinya, tetapi bagian depan Viking menabrak bagian belakang perahu kecil itu ... dan kemudian lambung muncul di sisi yang berlawanan dari kapal, hanya beberapa detik kemudian, dan kemudian kapal itu tenggelam."
Penumpang lain, Ginger Brinton yang berusia 66 tahun dari AS, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dia ada di balkon kapal ketika melihat orang-orang di dalam air berteriak minta tolong.
"Kami tidak merasakan tabrakan. Kami tidak menyadarinya. Kami hanya melihat orang-orang di dalam air. Itu sangat mengerikan," imbuh Ginger Brinton.
Tidak ada seorang pun di Viking Sigyn -- kapal yang terdaftar mililk Swiss -- terluka.
Polisi Hungaria mengatakan penyelidikan menghasilkan bukti yang menimbulkan pertanyaan tentang tanggung jawab pribadi sehingga pihaknya memeriksa kapten - yang diidentifikasi sebagai Yuriy C., dari Odessa - sebagai tersangka dan kemudian memutuskan untuk menahannya.
Kru darurat menemukan puing-puing Hableany -- kapal pesiar sungai bertingkat dua yang dibuat pada tahun 1949 di bekas Uni Soviet -- di dasar sungai dekat Jembatan Margaret dan bersiap untuk mengangkatnya.
Advertisement
Operasi Penyelamatan Korban
Sebanyak 30 turis Korea Selatan dan tiga pemandu wisata, serta dua kru kapal asal Hungaria, berada di Hableany.
Sebelumnya disebutkan bahwa penumpang yang berada di kapal tersebut berjumlah 32, sementara juru bicara kepolisian nasional Kristof Gal mengatakan 33 warga Korea Selatan berada di kapal itu.
"Sebagian besar turis berusia antara 40 dan 50 tahun, termasuk di dalamnya seorang anak berusia enam tahun dan pria berusia 70-an," lapor kantor berita Korea Selatan Yonhap.
Tujuh orang yang diselamatkan hidup-hidup termasuk seorang penumpang berusia 31 tahun yang diidentifikasi hanya dengan nama keluarga Jung. Ia mengatakan kepada Yonhap: "Arusnya sangat cepat dan orang-orang hanyut."
Korban selamat lainnya, seorang wanita berusia 32 tahun bernama Yoon, mengatakan: "Kapal itu langsung terbalik dan tenggelam."
Operasi penyelamatan berlanjut dengan kapal, penyelam, lampu sorot, dan pemindaian radar di sepanjang sungai, di mana suhu air antara 10 derajat Celcius dan 12 derajat Celcius (50F-54F).
Tim penyelamat memperingatkan bahwa seiring berlalunya waktu, arus kuat yang disebabkan oleh hujan deras akan membawa orang lebih jauh ke hilir, sehingga mengurangi peluang menemukan korban selamat.
"Tujuh korban yang dikonfirmasi tidak mengenakan jaket penyelamat. Tiga dari mereka ditemukan beberapa kilometer dari lokasi tabrakan, kata polisi.
Reaksi Korea Selatan
Mengetahui insiden kapal yang ditumpangi warganya tenggelam, Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Kang Kyung-wha dan sejumlah pejabat serta tim penyelamat berangkat ke Budapest pada Kamis 30 Mei. Kerabat penumpang juga menuju ke Hungaria.
Sementara itu, bunga diletakkan di luar kedutaan negara Korsel di Budapest dan lilin-lilin menyala di tepi Sungai Danube.
Sebelumnya, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan pemerintahnya berencana untuk bekerja sama dengan pemerintah Hongaria untuk menyelidiki secara menyeluruh penyebab kecelakaan itu.
Bagi warga Korea Selatan, tenggelamnya kapal itu merupakan pengingat yang menyakitkan akan bencana Sewol pada 2014, menurut laporan wartawan BBC Laura Bicker di Seoul.
Kapal itu tenggelam di Pulau Jindo Korea Selatan, menewaskan 304 orang, hampir semuanya anak sekolah dalam kapal. Kapten kapal kemudian dihukum atas pembunuhan.
Advertisement