Sukses

Serangkaian Ledakan Mematikan Serang Kota Kecil di Irak

Jumlah korban tewas masih simpang siur pasca-serangkaian ledakan mematikan yang menyerang sebuah kota kecil di Irak.

Liputan6.com, Kirkuk - Beberapa orang dilaporkan tewas dan lebih dari selusin lainnya terluka dalam serangkaian ledakan mematikan di Kirkuk, sebuah kota kecil di bagian utara Irak.

Setidaknya enam alat peledak buatan meledak pada hari Kamis di kota yang berada di wilayah utara, sementara dua ancaman serupa berhasil dijinakkan oleh pasukan keamanan, kata militer Irak dalam sebuah pernyataan.

Dikutip dari Al Jazeera pada Jumat (31/5/2019), rangkaian ledakan tersebut menewaskan tiga orang, dan menyebabkan sedikitnya 16 orang terluka.

Jumlah itu berbeda dengan data yang dipegang oleh pejabat keamanan lokal --yang meminta syarat anonim-- bahwa ledakan tersebut menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 23 lainnya.

Sementara sumber medis di rumah sakit umum Kirkuk mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa setidaknya lima orang tewas dan 18 lainnya luka-luka.

Sejauh ini belum ada klaim pertanggungjawaban langsung, tetapi Saad Harbya selaku kepala operasi keamanan Kirkuk, menyalahkan ISIS dan kelompok bersenjata Levant sebagai dalang di baliknya.

Berbicara di Rudaw TV, dia menuduh ISIS berusaha "membalas serangan keras oleh pasukan Irak", menambahkan bahwa situasinya terkendali.

2 dari 3 halaman

Terjadi di Pusat Kota Kirkuk

Rangkaian ledakan dilaporkan terjadi di pusat Kirkuk, di area komersial yang memiliki beberapa pusat perbelanjaan, kafe, dan restoran, membuat orang-orang melarikan diri dengan panik.

Ledakan terjadi berturut-turut sangat cepat setelah jam buka puasa, ketika jalan-jalan biasanya ramai dengan pembeli dan orang-orang keluar untuk santap malam.

Polisi memblokir semua jalan menuju lokasi ledakan, dan hanya mengizinkan ambulans untuk memindahkan korban luka ke rumah sakit terdekat.

3 dari 3 halaman

Serangan Tabrak Lari oleh ISIS

Irak menyatakan kemenangan atas ISIS, yang pernah menguasai petak besar negara itu, pada Desember 2017.

Tetapi ISIS telah beralih ke serangan tabrak lari yang bertujuan merusak pemerintah pusat di ibu kota Irak, Baghdad.

Para militannya telah berkumpul kembali di Pegunungan Hamrin di wilayah timur laut Irak, yang membentang dari Provinsi Diyala, di perbatasan dengan Iran, melintasi provinsi Salahuddin utara dan Kirkuk selatan.