Liputan6.com, Ramallah - Dua warga sipil Palestina ditembak oleh otoritas Israel saat mencoba memasuki Yerussalem Timur pada Jumat, 31 Mei 2019 siang waktu setempat.
Satu korban yang masih remaja, berakhir tewas akibat luka tembak. Ia meninggal saat berupaya untuk menjalankan salat Jumat terakhir pada Ramaadan 2019 di kompleks Masjid al-Aqsa.
Advertisement
Baca Juga
Media lokal mengidentifikasi dia sebagai Abdullah Loay Ghaith yang berusia 16 tahun dari kota Hebron, Tepi Barat yang diduduki Israel, sebagaimana dikutip dari situs Al Jazeera pada Sabtu (1/6/2019).
Menurut kantor berita Palestina WAFA, tentara Israel yang ditempatkan dekat Desa Salah Dar - Palestina di sebelah timur Betlehem, menembaki Ghaith.
الشهيد الفتى عبد الله غيث الذي ارتقى بعد اطلاق قوات الاحتلال النار عليه قرب #بيت_لحم وذلك أثناء محاولته الوصول للمسجد الأقصى المبارك.#شهيد_الأقصى pic.twitter.com/5a3OySUVhd
— شبكة قدس الإخبارية (@qudsn) 31 Mei 2019
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan remaja itu terbunuh dengan peluru di dadanya yang telah menembus jantungnya.
Seorang warga Palestina yang lain, Mo'men Abu Tabish (21) terluka dan sedang dirawat di Rumah Sakit Beit Jala di Bethlehem.
Pria Lain Ditembak Mati dalam Insiden Terpisah
Dalam insiden terpisah, seorang pria Palestina ditembak mati oleh polisi Israel setelah diduga menikam dua orang Israel di kota tua Yerusalem Timur.
Sementara itu, menurut juru bicara kepolisian Israel Mickey Rosenfeld, terdapat dua warganya yang telah ditikam. Salah satu warga Israel yang ditikam berada dalam kondisi kritis sementara yang lain menderita luka serius.
"Unit polisi yang menanggapi di tempat kejadian melihat penyerang dengan pisau. Penyerang ditembak dan dibunuh oleh unit polisi," kata Rosenfeld.
Identitas warga Palestina yang ditembak mati karena penikaman belum diungkapkan, dan polisi Israel hanya menyebutkan usianya, yakni 19 tahun.
Serangan itu terjadi pada hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan. Polisi Israel telah mengerahkan unit tambahan ke daerah itu karena ribuan jamaah Muslim diperkirakan akan berkumpul di kompleks Masjid Al-Aqsa .
Pada Desember 2017, Presiden AS Donald Trump mengakui secara sepihak bahwa Yerusalem merupakan ibu kota Israel. Langkah kontroversial tersebut mengundang kemarahan berbagai pihak.
Israel menegaskan bahwa seluruh Yerusalem adalah "ibu kota abadi dan tak terpisahkan", sementara para pemimpin Palestina menuntut sektor timur kota termasuk Masjid Al-Aqsa sebagai ibu kota negara masa depan mereka.
Advertisement
Salat Jumat Selama Ramadan di Masjid Al-Aqsa
Warga Palestina terbiasa salat Jumat selama Ramadan di Masjid Al-Aqsa.
Beberapa waktu lalu, puluhan ribu jemaah muslim Palestina dari Yerusalem Timur, Tepi Barat dan kota-kota di dekatnya melaksanakan salat Jumat kedua dalam Ramadan 2019 di Masjid Al-Aqsa.
Koresponden situs berita daring WAFA, dikutip pada Sabtu 18 Mei 2019 mengatakan bahwa para jemaah melakukan perjalanan yang tidak mudah hingga Masjid Al-Aqsa.
Demi salat jumat kedua Ramadan tahun ini, mereka harus melewati Yerusalem Timur dan pos pemeriksaan militer Qalandia, dengan polisi Israel bersiaga tinggi di sekitar kota.
Mereka yang diperbolehkan masuk Yerusalem Timur untuk salat Jumat adalah pria di atas 40 tahun, anak-anak di bawah 13 tahun, dan perempuan dari segala usia. Sementara pemuda laki-laki di bawah usia 40 tahun dilarang masuk ke kota tersebut.
Untuk diketahui, dalam Ramadan setiap tahunnya warga Palestina terbiasa menunaikan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa yang terletak di Yerusalem, ibu kota masa depan mereka.
Masjid Dijaga Ketat Polisi
Otoritas Israel meningkatkan keberadaan polisi di berbagai bagian Kota Tua Yerusalem serta di semua lorong yang mengarah ke kompleks masjid selama, sebelum, dan setelah salat Jumat.
Al-Aqsa terletak di Yerusalem Timur, bagian dari wilayah Palestina yang diakui secara internasional yang telah diduduki oleh militer Israel sejak 1967.
Bulan puasa Ramadan dimulai pada Senin 6 Mei dan setidaknya satu miliar Muslim di seluruh dunia mulai berpuasa dengan jam puasa berkisar antara sembilan dan 19 jam.
Bagi banyak warga Palestina di Yerusalem dan di seluruh wilayah Palestina yang diduduki, Ramadan memiliki hubungan khusus dengan Masjid Al-Aqsa.