Liputan6.com, Jenewa - Menurut laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis 6 Juni 2019, lebih dari satu juta orang di seluruh dunia terinfeksi penyakit menular seksual setiap harinya.
Hal itu menyebabkan tingkat ancaman klamidia, gonore, trikomoniasis, dan sifilis pada manusia kian mengkhawatirkan, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Jumat (7/6/2019).
Advertisement
Baca Juga
Meski sebagian besar infeksi tersebut mudah dicegah dan disembuhkan, tetapi beberapa penyakit menular seksual --khususnya gonore-- berkembang menjadi bentuk bakteri super dan semakin sulit diobati dengan antibiotik, ujar WHO dalam sebuah laporan.
"Penyakit menular seksual ada di mana-mana. Infeksi ini jauh lebih umum daripada yang kita duga," kata Dr Teodora Wi, seorang petugas medis di departemen WHO untuk kesehatan reproduksi dan penelitian.
Laporan tersebut, berdasarkan data global WHO pada 2016, menunjukkan bahwa di antara pria dan wanita berusia 15 hingga 49 tahun, ada 127 juta kasus baru klamidia, 87 juta gonore, 6,3 juta laporan sifilis, dan 156 juta serangan trikomoniasis.
Ancaman Kesehatan Persisten
Infeksi menular seksual atau IMS adalah "ancaman kesehatan persisten dan endemik di seluruh dunia", di mana memiliki dampak mendalam pada kesehatan orang dewasa dan anak, kata WHO.
Jika tidak segera diobati, mereka dapat menyebabkan efek kesehatan serius dan kronis, yang meliputi penyakit neurologis dan kardiovaskular, infertilitas, kehamilan ektopik, kematian saat melahirkan serta peningkatan risiko HIV.
Sifilis sendiri menyebabkan sekitar 200.000 kelahiran saat melahirkan, baik pada ibu dan anak, di sepanjang tahun 2016.
Fakta di atas menjadikannya salah satu penyebab utama kehilangan bayi secara global, kata penelitian tersebut.
Dr Peter Salama, direktur eksekutif WHO untuk cakupan kesehatan universal, mengatakan data terkait menunjukkan perlunya "upaya bersama untuk memastikan semua orang, di mana saja dapat mengakses layanan yang mereka butuhkan untuk mencegah dan mengobati penyakit menular seksual".
Â
Advertisement
Kekuragan Pasokan Penisilin
Infeksi seksual yang disebabkan oleh bakteri biasanya dapat diobati dan disembuhkan dengan obat-obatan yang tersedia secara luas.
Tetapi, studi WHO mengatakan kekurangan pasokan penisilin benzathine secara global baru-baru ini telah memicu sulitnya pengendalian sifilis.
Meningkatnya resistensi obat terhadap perawatan gonore juga merupakan ancaman kesehatan yang semakin meningkat.
Dr Tim Jinks, seorang spesialis penyakit menular di badan amal kesehatan global Wellcome Trust Inggris, mengatakan peningkatan dalam kasus IMS mengkhawatirkan, terutama mengingat beberapa antibiotik menjadi kurang efektif karena resistensi obat.
"Tingginya jumlah kasus gonore menjadi perhatian khusus," katanya. "Kami semakin melihat insiden yang disebut 'super-gonore' yang praktis tidak mungkin diobati."
Studi dan data dipublikasikan secara online di Bulletin of World Health Organisation.