Sukses

Presiden Erdogan Jadi Pendamping Pria di Pernikahan Mesut Ozil

Presiden Recep Tayyip Erdogan menjadi pendamping pria di pernikahan pesepakbola Jerman Mesut Ozil dan ratu kecantikan Turki yang digelar pada Jumat 7 Juni 2019.

Liputan6.com, Ankara - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjadi pendamping pria di pernikahan pesepakbola Jerman Mesut Ozil. Acara tersebut digelar pada Jumat 7 Juni 2019.

Ozil, yang memiliki darah Turki, sempat memicu kehebohan ketika ia berpose dalam sebuah foto tatkala bersama Erdogan sebelum Piala Dunia tahun lalu. Dia kemudian keluar dari sepak bola internasional, dengan alasan "rasisme dan rasa tidak hormat" yang dia alami atas foto-foto tersebut.

Seperti diberitakan BBC, Sabtu (8/6/2019), gelandang Arsenal berusia 30 tahun itu menikahi tunangannya, mantan Miss Turki Amine Gulse, di sebuah hotel mewah di tepi Bosphorus.

Pasangan ini mulai berkencan pada tahun 2017, dan mengumumkan pertunangan mereka pada Juni 2018.

Ozil sebelumnya telah mengumumkan pada bulan Maret tahun ini bahwa dia meminta Erdogan untuk menjadi pendamping prianya - yang, sekali lagi, memicu kecaman di negara asalnya.

Kepala Staf Kanselir Jerman Angela Merkel, Helge Braun, mengatakan kepada surat kabar Bild pada saat itu bahwa keputusan  Ozil membuat orang sedih, mengingat reaksi pertemuan pemimpin negeri itu dengan presiden Turki tahun lalu.

Erdogan dilaporkan juga sering menghadiri pernikahan sejumlah selebritas di Turki, terutama selama kampanye pemilihan presiden yang diikutinya.

Kehadirannya di pernikahan Ozil terjadi menjelang pemilihan ulang wali kota di Istanbul. Hasil sebelumnya --yang membuat kandidat dari partai AKP tempatnya bernaung kalah tipis-- dibatalkan, memicu kecaman internasional.

2 dari 2 halaman

Tragedi Tahun Lalu

Orang Jerman keturunan Turki generasi ketiga yang lahir di Gelsenkirchen ini merupakan anggota kunci dari tim pemenang Piala Dunia 2014 Jerman .

Dia memiliki 92 caps dan penggemar telah memilihnya sebaga sebagai pemain tim nasional unggulan selama lima kali sejak 2011.

Namun pada Mei tahun lalu, Ozil memicu kontroversi nasional ketika ia berpose bersama pemimpin Turki menjelang Piala Dunia 2018 di Rusia. Hal itu mendorong sebagian orang di Jerman bertanya tentang kesetiaannya terhadap negara.

Kritik terhadapnya kian memburuk setelah tim Jerman - juara bertahan - tersingkir di babak pertama.

Setelah kekalahan yang memalukan, Ozil mengunggah pernyataan panjang yang mengumumkan pengunduran dirinya dari tim nasional.

Dia mengatakan telah menerima surat berisu ujaran kebencian dan ancaman dan disalahkan atas Piala Dunia Jerman yang mengecewakan di Rusia musim panas ini.

"Saya orang Jerman ketika kami menang, tetapi saya seorang imigran saat kami kalah," kata Ozil, seraya menambahkan bahwa meskipun sejarahnya yang sukses bersama tim, cara dia diperlakukan membuatnya "tidak lagi ingin memakai baju tim nasional Jerman".