Liputan6.com, Limpopo - Sebanyak 14 singa terlihat berkeliaran di dekat tambang di timur laut Afrika Selatan. Hal itu memicu peringatan dari pejabat setempat.
Binatang liar itu terlihat di dekat tambang Phalaborwa Foskor, di sebelah barat Taman Nasional Kruger dekat perbatasan Mozambik.
Para ranger atau penjaga hutan memantau hewan-hewan itu, dan pihak berwenang berencana menangkap serta melepaskan singa-singa itu kembali ke dalam cagar alam.
Advertisement
Baca Juga
Pejabat Provinsi Limpopo memperingatkan warga sipil untuk waspada setiap saat mengingat keberadaan para singa lepas tersebut.
Taman Nasional Kruger adalah salah satu cagar alam terbesar di Afrika, seluas 19.485 km persegi (7.523 mil persegi) Daerah itu sebagian besar dipagari, sehingga tak jelas bagaimana singa-singa tersebut bisa kabur dari taman.
"Ini mungkin pelarian singa terbesar di Afrika Selatan yang pernah terlihat," kata pihak berwenang seperti dikutip dari BBC, Sabtu (8/6/2019).
Sebelumnya pada 2017, empat atau lima singa melarikan diri dari Mpumalanga dan ditemukan di Desa Matsulu.
Pekerja bernama Mahira Masakwameng, 38, yang tinggal di Phalaborwa sepanjang hidupnya, mengatakan bahwa dia tahu tentang empat serangan singa di daerah itu sejak kecil - yang terakhir adalah beberapa tahun yang lalu.
"Orang-orang takut karena tidak seperti binatang lain yang pernah kita lihat berkeliaran di jalanan dari waktu ke waktu selama bertahun-tahun, kita tahu singa menyerang ketika mereka bersentuhan dengan manusia," katanya.
Ia berharap para singa itu akan segera ditangkap.
Respons Taman Nasional
Juru bicara Taman Nasional Kruger, Ike Phahla menjelaskan bahwa mengembalikan hewan-hewan itu ke cagar alam saja mungkin tidak akan berhasil. "Mereka mungkin akan melarikan diri lagi atau dikejar oleh singa lain, karena singa adalah binatang yang sangat teritorial".
Salah satu sarannya adalah memindahkan mereka ke taman provinsi lain - temukan mereka area yang cukup luas untuk ditinggali. Kendati demikian langkah tersebut belum diputuskan.
Setelah singa bernama Sylvester melarikan diri dari Taman Nasional Karoo dua kali pada tahun 2016, ia kemudian diberi wilayah kekuasaan sendiri dan terdorong menjadi pemimpin kelompok.
Berita tentang singa yang lepas itu muncul sehari setelah macan tutul di Taman Nasional Kruger membunuh seorang bocah lelaki berusia dua tahun.
Dalam sebuah pernyataan, pihak taman mengatakan penjaga telah membunuh macan tutul tersebut.
Advertisement