Liputan6.com, Caracas - Setelah ditutup sepihak selama empat bulan terakhir, pemerintahan Presiden Nicolas Maduro kembali mengizinkan orang-orang untuk melintasi perbatasan antara Venezuela dan Kolombia.
Ribuan orang menyambut kebijakan tersebut dengan antusias, dan berduyun-duyun melintasinya pada hari Sabtu untuk belanja pangan dan obat-obatan di Kolombia.
Dikutip dari Time.com pada Minggu (9/6/2019), warga Venezuela mengantre panjang di atas dua jembatan perbatasan internasional, Simon Bolivar dan Francisco de Paula Santander.
Advertisement
Baca Juga
Mereka bergantian menunggu giliran pemeriksaan dokumen oleh petugas imigrasi Kolombia.
Para penjaga perbatasan Venezuela yang mengenakan seragam hijau membantu menjaga ketertiban kerumunan tersebut.
Sebelumnya pada bulan Mei, pemerintah Venezuela telah membuka kembali perbatasan dengan Aruba dan Brasil, tetapi tidak pada kedua jembatan internasional itu.
Dengan pembukaan kembali tersebut, orang-orang Venezuela memanfaatkan kesempatan untuk masuk ke negara tetangga, dan membeli sebanyak mungkin barang-barang yang langka dan mahal di tempat tinggal mereka.
Â
Â
Situasi Venezuela Semakin Kacau
Venezuela, yang dulunya kaya minyak, kini menghadapi kelangkaan parah terkait stok barang-barang kebutuhan pokok.
Negara itu juga mengalami hiperinflasi yang diperkirakan akan melampaui 10 juta persen tahun ini, lapor perkiraan IMF.
Kekacauan semakin diperparah oleh sanksi AS terhadap ekspor minyak Venezuela, yang memaksa sekitar 5.000 orang meninggalkan negara itu setiap harinya, menurut badan pengungsi PBB, UNHCR.
Pada Sabtu 7 Juni, utusan khusus UNHCR Angelina Jolie mengunjungi bagian lain dari perbatasan Kolombia-Venezuela, untuk mempelajari lebih lanjut tentang kondisi yang dihadapi oleh para imigran dan pengungsi, serta berusaha meningkatkan kesadaran dunia atas penderitaan mereka.
Aktris Hollywood itu dijadwalkan bertemu dengan pekerja bantuan dan warga Venezuela, serta mengunjungi sebuah desa pengungsi yang dibangun oleh Amerika Serikat di wilayah La Guajira.
Â
Advertisement
15 Persen Populasi Venezuela Mengungsi ke Luar Negeri
UNHCR mengatakan pada hari Jumat, bahwa setidaknya empat juta rakyat Venezuela, atau hampir 15 persen dari populasi setempat, telah meninggalkan negara itu untuk keluar dari krisis ekonomi dan politiknya.
Badan itu juga mengatakan jumlah pengungsi dan imigran Venezuela naik hingga 1 juta jiwa selepasa November lalu.
Fakta tersebut menunjukkan peningkatan yang cepat ketika kondisi dalam negeri Venezuela memburuk, dan konflik pemerintah Maduro versus oposisi semakin memanas sepanjang tahun ini.