Liputan6.com, New York - Angkatan Udara Amerika Serikat untuk pertama kalinya mengizinkan seorang Sikh yang memiliki jenggot dan mengenakan turban sebagai salah satu anggotanya.
Sikh adalah pengikut Sikhisme yang merupakan agama panenteistik yang berasal dari abad ke-15 di kawasan Punjab, India.
Advertisement
Baca Juga
Harpreetinder Singh Bajwa adalah penerbang aktif pertama yang diizinkan untuk memakai perangkat imannya.
Hal ini dibenarkan oleh Badan Pertahanan Hukum dan Pendidikan Amerika Sikh (SALDEF) yang mengatakan dalam sebuah pernyataan, demikian dikutip dari laman The Independent, Minggu (9/6/2019).
"Hari ini, saya merasa bahwa negara saya telah memeluk warisan Sikh yang saya miliki. Dan saya akan selamanya berterima kasih atas kesempatan ini," kata Bajwa, yang bergabung dengan Angkatan Udara pada tahun 2017.
Heather Lynn Weaver, seorang pengacara staf senior untuk American Civil Liberties Union (ACLU), sebuah organisasi advokasi yang mewakili Mr Bajwa, mengatakan di Twitter bahwa dia turut senang.
"Kami berupaya memastikan bahwa setiap cabang militer menyediakan akomodasi religius yang serupa," katanya.
Pernah Ada di Inggris
Di Inggris tahun lalu, seorang prajurit Sikh Coldstream Guard menjadi yang pertama mengenakan sorban selama parade Trooping the Color, di mana lebih dari 1.000 tentara ikut serta dalam upacara untuk menandai ulang tahun resmi ke-92 Ratu.
Pengawal Charanpreet Singh Lall mengatakan dia berharap itu akan dilihat sebagai "perubahan baru dalam sejarah".
"Saya berharap lebih banyak orang menyukai saya, bukan hanya orang Sikh tetapi dari agama lain dan latar belakang berbeda, bahwa mereka akan didorong untuk bergabung dengan Angkatan Darat," kata pemuda 22 tahun dari Leicester, yang bergabung dengan Angkatan Darat Inggris pada 2016.
Sorban yang ia kenakan selama Trooping the Color berwarna hitam dan menampilkan bintang topi seremonial untuk mencocokkan topi kulit beruang yang dikenakan oleh tentara lain.
Advertisement