Liputan6.com, Jakarta - Kisah yang diangkat menjadi film seperti Hachi: A Dog's Tale atau The Notebook sudah membuat banyak orang menghabiskan tisu untuk mengusap air mata.
Namun, banyak orang percaya bahwa menangis saat menonton film hanyalah pertanda kelemahan.
Advertisement
Baca Juga
Ternyata, hal ini tidak sepemikiran dengan Paul J. Zak, seorang neuroeconomist di Claremont Graduate University.
Ia melakukan penelitian dan menegaskan bahwa mereka yang menangis selama film lebih empati, mereka tahu bagaimana menangani emosi mereka dengan lebih baik, dan mereka lebih kuat ketika menghadapi tantangan sehari-hari.
Seperti dikutip dari laman Brightside.me, Minggu (9/6/2019), berikut 4 hal yang menunjukkan orang yang menangis saat menonton film lebih kuat dari segi emosional:
1. Sadar Cerita Fiksi Tapi...
Zak mengatakan itu secara kognitif. Meskipun mereka tahu bahwa film itu tidak nyata dan cerita yang mereka lihat di layar adalah fiksi, masih tidak dapat dihindari bahwa mereka akan menangis ketika mereka melihat adegan yang sangat emosional.
Advertisement
2. Tidak Takut Mengekspresikan Emosi Mereka
Orang-orang yang tidak malu menangis selama film, sebenarnya, lebih tangguh secara mental daripada mereka yang berusaha menyembunyikan air mata mereka.
Itu karena mereka cukup berani untuk mengungkapkan perasaan mereka yang sebenarnya. Mereka tidak takut dihakimi atau dikritik.
Menurut Zak, Ini merupakan efek dari oksitosin, karena, dengan berempati dengan orang-orang di sekitar mereka, manusia tidak takut untuk membela apa yang mereka anggap benar.
3. Kekuatan Air Mata
Temuan yang dibuat oleh Zak juga menunjukkan bahwa mereka yang menangis di film tahu tentang kekuatan penyembuhan air mata.
Menangis membuat kita terhubung dengan orang lain, kita belajar untuk melihat bahwa ada keadaan yang dapat secara positif dan negatif mempengaruhi lingkungan kita, dan bahwa kita rentan terhadapnya.
Advertisement
4. Menangis Itu Perlu
Orang-orang yang menangis selama film juga beranggapan bahwa penting untuk mempertahankan perspektif tertentu tentang apa yang terjadi pada kita, dan bahwa kadang-kadang perlu waktu untuk menangis.
Ini memungkinkan mereka untuk mencapai stabilitas emosional yang lebih besar daripada mereka yang menyembunyikan perasaan mereka.