Sukses

Di Mana Batas Benua Eropa dan Asia? Ini Jawabannya

Pernahkah Anda bertanya-tanya di mana batas Eropa dan Asia? Berikut informasinya.

Liputan6.com, Jakarta - Hingga saat ini, kita terbiasa menyebut Eropa dan Asia sebagai dua benua yang berbeda. Bayangan yang terlintas saat mendengar nama Eropa biasanya adalah negara-negara Schengen Area yang indah --yang hanya membutuhkan satu visa untuk dapat berkunjung; serta beberapa negara lain yang tidak termasuk dalam area tersebut seperti Inggris.

Sedangkan Asia biasanya dibayangkan sebagai beberapa negara berkembang dan maju seperti China, Jepang, Korea Utara dan Korea Selatan di Asia Timur, sepuluh negara ASEAN, India, Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh, sebagian Timur Tengah, serta beberapa negara lainnya.

Namun pernahkah Anda bertanya-tanya di mana sebetulnya batas kedua benua tersebut?

Ternyata, Eropa dan Asia sebenarnya berada di benua fisik yang sama, atau sebagian orang menyebutnya Eurasia sebagaimana dikutip dari laman List Verse pada Senin (10/6/2019). Tidak ada laut yang menjadi perbatasan keduanya, dan sebagian besar negara di Eropa dan Asia terletak di lempeng tektonik yang sama. Meskipun India terletak di Lempeng India, dengan beberapa negara Arab terletak di Lempeng Arab, dan sebagian Rusia terletak di Lempeng Amerika Utara.

Lantas mengapa keduanya dipisahkan? Kedua benua tersebut, Eropa dan Asia, dianggap berbeda dari sudut pandang geopolitik.

2 dari 3 halaman

Pernahkah Dibuat Perbatasan Khusus?

Hingga saat ini, tidak ada yang tahu di mana perbatasan sebenarnya antara Eropa dan Asia.

Meski demikian, Philip Johan Von Strahlenberg, seorang penjelajah dan perwira tentara Swedia pernah membuat perbatasan de facto yakni  melewati Laut Aegean dan menyusuri Laut Kaspia, melewati Selat Turki, Laut Hitam, dan Kaukasus Besar sebelum berakhir di Sungai Ural dan Ural Pegunungan.

Namun, perbatasan yang diciptakan oleh Strahlenberg itu masih kontroversial termasuk dengan beberapa pertimbangan lainnya sehingga belum diterima secara umum. Beberapa negara sering berakhir di benua lain atau tepat di perbatasan antara kedua benua. Misalnya, perbatasan Strahlenberg menempatkan 75 persen warga Rusia di Eropa meskipun Rusia dianggap sebagai negara Asia.

Sementara itu masalah juga timbul dalam perbatasan de facto yang dibuat, yakni dalam kasus Siprus, yang berakhir di Asia meskipun dianggap sebagai negara Eropa. Georgia juga berakhir di Eropa dan kadang-kadang tepat di perbatasan antara Eropa dan Asia meskipun dianggap sebagai negara Asia. Inilah sebabnya mengapa ahli geografi sering menyebut Eropa dan Asia ke dalam Eurasia.

3 dari 3 halaman

Apa Sebetulnya Dasar Pembagian Benua?

Tidak ada definisi yang disepakati tentang apa yang dianggap sebagai benua. Idealnya, satu massa tanah di lempeng tektonik yang sama harus dianggap sebagai benua. Namun hal itu tidak sepenuhnya berlaku karena India dan semenanjung Arab memiliki lempeng tektonik independen namun mereka dianggap bagian dari Asia.

Ternyata, metode umum yang digunakan untuk membagi benua adalah geopolitik. Karena alasan ini, Eropa dan Asia dianggap sebagai benua yang berbeda walaupun mereka terletak di lempeng tektonik yang sama dan tidak dipisahkan oleh lautan. Masalah dalam mendefinisikan benua menjelaskan mengapa kita memiliki empat hingga tujuh benua saat ini.

Model tujuh benua — yang sebagian besar diajarkan di China, Pakistan, India, dan negara-negara berbahasa Inggris — mencantumkan benua sebagai Afrika, Antartika, Asia, Australia (atau kadang-kadang, Oceania), Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. 

Model enam benua — yang diajarkan di Prancis, Spanyol, dan bagian Eropa lainnya — mencerminkan model tujuh benua kecuali bahwa Amerika Utara dan Selatan dianggap sebagai benua yang sama yang disebut Amerika.

Sekolah-sekolah Jepang dan Eropa Timur juga mengajarkan model enam benua. Namun, mereka menganggap Amerika Utara dan Selatan sebagai benua yang berbeda. Sementara itu, Eropa dan Asia disatukan menjadi satu benua yang disebut Eurasia.

PBB menggunakan model lima benua yang mengakui Afrika, Amerika, Antartika, Australia, dan Eurasia. Ada juga model empat benua yang menganggap Afrika, Eropa, dan Asia sebagai benua tunggal yang disebut Afro-Eurasia. Tiga benua lainnya adalah Amerika, Antartika, dan Australia.