Sukses

Lewat Ajang SSACEIF 2019, China Memperkenalkan Jaringan 5G

Teknologi 5G mulai dipamerkan dalam ekshibisi South and Southeast Asia Community Expo & Investment Fair 2019 di Yunnan, China.

Liputan6.com, Kunming - South and Southeast Asia Community Expo & Investment Fair (SSACEIF) 2019 dibuka pada hari ini, Rabu (12/6/2019) di Kunming, ibu kota Yunnan, China. Acara tersebut digelar selama 7 hari berturut-turut, mulai dari 12 hingga 18 Juni.

Paviliun Budaya dan Pariwisata didirikan untuk pertama kalinya dalam pameran komoditas dan investasi negara-negara Asia Selatan dan Asia Tenggara itu.

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Yunnan, selaku penyelenggara SSACEIF 2019, mengatakan bahwa Paviliun Budaya dan Pariwisata (Paviliun ke-13) berada di lantai tiga Dianchi International Convention and Exhibition Center, lokasi di mana acara berlangsung.

Di sana, pengunjung bisa mendapati zona yang mempromosikan masing-masing keberagaman dari negara-negara peserta pameran, semisal budaya dan pariwisata, warisan lokal, pakaian adat, pariwisata pintar (smart tourism), kompleks wisata, perusahaan pariwisata, dan produk pariwisata.

SSACEIF 2019 mencakup area seluas 10.000 meter persegi dan menampilkan gambar serta pencapaian pariwisata holistik dari 17 prefektur dan kota-kota di Yunnan. Teknologi canggih seperti 5G pun diaplikasikan dalam kegiatan tersebut, yang mana dicokokkan ke dalam ke-17 desain paviliun.

Wakil Gubernur Provinsi Yunnan, Zhang Guohua, menyampaikan dalam konferensi pers pada Senin (10 Juni 2019) bahwa dengan sarana teknologi itu, pihaknya berjanji untuk memberikan pengalaman interaktif yang mendalam bagi setiap pengunjung.

"Dengan adanya 5G di tangan mereka, mereka dapat mempelajarinya langsung, di tempat, bagaimana teknologi membuat hidup mereka jauh lebih baik," tuturnya di Haigeng Convention Center, Yunnan, China.

Guohua menambahkan, perkembangan ekonomi digital di Yunnan sangat cepat dan momentumnya pas.

"Di area pameran 'Digital Yunnan' dan area 'merasakan' pengalaman 5G, kami akan menampilkan produk ekonomi digital seperti mengunjungi seluruh Yunnan dengan ponsel pintar, menangani segala prosedur dengan ponsel pintar, dan merasakan semua layanan cloud dengan ponsel pintar," pungkasnya.

SSACEIF 2019 dilaksanakan secara paralel dengan 2nd China - South Asia Cooperation Forum --sebuah platform untuk lebih meningkatkan ikatan sosial ekonomi antara China dan Asia Selatan, dimulai pada Senin 3 Juni 2019 di Yuxi di Provinsi Yunnan.

Simak video pilihan berikut:

2 dari 3 halaman

Ekonomi Yunnan Kecil, tapi...

Sementara itu, Wakil Direktur Jenderal Provinsi Yunnan untuk SSACEIF 2019, Ma Jun, menyebut bahwa 5G adalah fokus utama Yunnan pada pameran ini.

"Lokasi ekshibisi sangat luas dan besar, ada 17 host dan 5G disediakan untuk semuanya. Kamu bisa mencobanya hanya dengan pakai ponsel pintarmu," ujarnya kepada Liputan6.com saat ditemui usai konferensi pers SSACEIF 2019 di Haigeng Convention Center, Yunnan, China.

Jun melanjutkan, 5G tak hanya mencakup Yunnan, tapi hampir seluruh wilayah di Tiongkok. Sedangkan teknologi yang diperkenalkan di SSACEIF 2019 meliputi 4K (resolusi super tinggi untuk video), AI (kecerdasan buatan), AR (augmented reality) dan VR (virtual reality).

"Meski pendapatan Yunnan kecil di sektor ekonomi perdagangan, namun provinsi ini menempati urutan ke-2 teratas di China dalam bidang teknologi digital," ucapnya.

Ketika disinggung soal perluasan 5G ke negara-negara di Asia Tenggara, Jun berkata:

"China adalah negara pelopor 5G dan menjadi nomer satu di dunia yang punya teknologi ini, karena kita punya Huawei. Banyak orang-orang di Asia Tenggara pakai Huawei. Saya yakin 5G tidak hanya akan populer di China, tapi juga dunia."

3 dari 3 halaman

Lisensi 5G

Sebelumnya, Kementerian Industri dan Teknologi Informasi telah mengeluarkan lisensi komersial untuk 5G pada minggu lalu.

Empat operator telekomunikasi utama Tiongkok, yakni China Telecom, China Mobile, China Unicom dan China Broadcasting Network, menerima batch pertama dari empat lisensi komersial 5G itu.

Pada Mei, perusahaan China menyumbang lebih dari 30 persen dari semua paten penting yang terkait dengan standar internasional untuk 5G.

Teknologi generasi masa depan ini diharapkan setidaknya 10 kali lebih cepat dari 4G, dan punya kapasitas yang besar untuk menghubungkan berbagai hal seperti memungkinkan pabrik-pabrik pintar, kendaraan self-driving dan aplikasi lainnya.

Tiga operator telekomunikasi besar China diperkirakan menghabiskan total 900 miliar hingga 1,5 triliun yuan (US$ 134 miliar hingga US$ 223 miliar) untuk pembangunan jaringan 5G dari 2020 hingga 2025, menurut laporan dari Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China.

Dengan demikian, China akan menjadi pasar 5G terbesar di dunia pada tahun 2025, dengan 460 juta pengguna 5G, menurut perkiraan oleh Global System for Mobile Communications Association, sebuah kelompok industri.