Liputan6.com, Beijing - Sedikitnya 19 orang tewas akibat banjir di bagian selatan China, menurut laporan kantor berita resmi Xinhua pada Rabu, 12 Juni 2019.
Bencana yang dimaksud disebabkan oleh hujan lebat yang mengguyur selama berminggu-minggu wilayah Guangxi China, yang berbatasan dengan Vietnam. Sebanyak enam kota dilanda banjir, dengan 570.000 orang terdampak, kata Xinhua, mengutip departemen manajemen darurat regional.
Advertisement
Baca Juga
Sumber yang sama menambahkan bahwa rumah-rumah roboh dan hasil panen rusak, sebagaimana dilansir dari Channel News Asia pada Rabu (12/6/2019).
Di provinsi tetangga Guangdong China, tujuh orang tewas dan satu orang hilang ketika hujan lebat menghancurkan jalan dan rumah-rumah, tambah laporan itu.
Simak pula video pilihan berikut:
Kejadian Serupa
Banjir yang disebabkan oleh hujan lebat juga pernah terjadi di bagian selatan China pada Agustus 2018 lalu. Bencana itu memaksa lebih dari 7.800 orang mengungsi, dengan dua warga dinyatakan hilang saat itu.
Otoritas China mengatakan sekitar 46.000 terkena dampak banjir di Maoming, Provinsi Guangdong, di mana 1.500 hektar lahan pertanian terendam dan 23 rumah hancur, CCTV melaporkan pada Minggu 12 Agustus.
Dikutip dari South China Morning Post total kerugian akibat hujan badai, yang menyebabkan banjir serta tumbangnya pohon dan tiang listrik, mencapai 223 juta yuan, atau setara dengan Rp 474 miliar.
Wilayah barat Provinsi Guangdong menjadi yang paling terdampak hujan badai tersebut. Di bandara internasional di Kota Zhuhai, lebih dari 20 penerbangan dibatalkan setelah air laut membanjiri lantai dasar gedung terminal dan beberapa jalan aksesnya.
Sementara di Kota Yangjiang, mobil-mobil terendam hampir setinggi kaca jendela, sementara beberapa penduduk desa-desa di sekitarnya tinggal tanpa listrik, dan terisolasi karena akses jalan terputus oleh genangan banjir.
Advertisement