Sukses

19-8-1862: Perbudakan Resmi Berakhir di Bagian Barat Amerika Serikat

Pada hari ini tahun 1862 silam, perbudakan resmi berakhir di bagian barat Amerika Serikat.

Liputan6.com, Washington DC - Setiap 19 Juni, warga Amerika Serikat merayakan Juneteenth Independence Day yang juga dikenal sebagai Hari Kebebasan. Pada tanggal yang sama 1865 silam, perbudakan dihapuskan secara umum di seluruh bekas negara-negara konfederasi Amerika Serikat.

Namun 19 Juni tidak hanya terkenal sebagai Juneteenth semata. Pada tanggal yang sama tahun 1862, tiga tahun sebelum budak di Texas menyadari bahwa mereka benar-benar bebas, Kongres  telah memberlakukan undang-undang yang melarang perbudakan.

Saat itu, terdapat pertentangan antara dua kelompok, bagian utara dan selatan AS. Wilayah Perkebunan Selatan menegaskan bahwa apabila perbudakan musnah, maka akan menghancurkan perekonomian mereka dan akan megarah kepada perang ras berdarah. Mereka melanjutkan, sebagian wilayah yang didapatkan dari Meksiko 1848 harus dibuka untuk perbudakan, mengutip situs Freedmen & Southern Society Project University of Maryland untuk Today in History pada Rabu (18/6/2019).

Sementara itu, kelompok modern Utara menentang pendapat tentang perbudakan yang dimiliki oleh wilayah Perkebunan selatan, dan menginginkan warga Afrika-Amerika dapat keluar dari daerah yang pernah didapat dari Meksiko.

Konflik tentang perbudakan ini diperdebatkan di aula Kongres, dan bahkan telah menginisiasi kekerasan di Kansas, Amerika Serikat pada tahun 1850-an.

Pemerintahan mantan presiden James Buchanan saat itu yang berasal dari kubu Demokrat berusaha untuk menenangkan konstituennya di Selatan, dengan cara menerima pemilihan teritorial yang dimenangkan oleh seorang kandidat yang didukung oleh para pemilih pro-perbudakan di Negara Bagian Missouri.

Namun, hal itu tidak serta merta mengubah keadaan. Sehubungan dengan banyaknya orang yang mulai berpikiran moderat di Kansas, wilayah itu menjadi negara bagian yang bebas dari budak pada Januari 1861.

 

2 dari 2 halaman

Perjuangan Anti-Perbudakan di Pantai Barat

Adapun lebih jauh ke barat, California telah bebas dari perbudakan di bawah ketentuan Kompromi tahun 1850, yang juga membuka wilayah Utah dan New Mexico untuk kemungkinan adanya perbudakan jika para penduduk menginginkan.

Meskipun pemuka agama Brigham Young saat itu secara terbuka mendukung keabsahan perbudakan, namun praktik yang tidak manusiawi itu tidak benar-benar berakar di Wilayah Utah, meskipun sensus tahun 1850 dan 1860 melaporkan keberadaan beberapa puluh budak di sana.

Seperti Utah, Wilayah New Mexico hanya memiliki sedikit budak Afrika-Amerika, meskipun bentuk-bentuk kerja paksa yang melibatkan kaum Hispanik dan penduduk asli Amerika sudah lama ada di sana. Badan legislatif wilayah itu mengeluarkan undang-undang yang membebaskan budak berkulit hitam pada 1859, namun menarikanya tetap mempertahankan jenis kerja paksa.

Satu-satunya bagian Barat AS dengan jumlah budak yang signifikan adalah Indian Territory, yang sekarang bernama Oklahoma. Perbudakan terjadi di sana pada tahun 1830-an, ketika apa yang disebut "suku-suku beradab" tiba setelah diusir dari Tenggara oleh Presiden Andrew Jackson.

Banyak dari penduduk asli Amerika ini telah memiliki budak selama hidup di bagian timur dan membawa serta budak mereka saat berpindah.

Pada 1860, terdapat sekitar 8.000 budak di Indian Territory atau sekitar 14 persen dari populasi. Tidak mengherankan bahwa para pemimpin dari suku-suku beradab itu bersekutu dengan Konfederasi (Perkebunan Selatan) pada awal Perang Sipil, meskipun keputusan ini jauh dari suara bulat di antara penduduk asli.

Adapun sebagian penduduk asli Amerika dari Indian Territory bergabung dengan wilayah Utara atau Union Army, cukup untuk membentuk tiga resimen.

Kubu tersebut mendapatkan kemenangan di Kota Pea Ridge, cikal bakal Arkansas pada 1862 serta Perang Honey Springs pada Juli 1863. Kemenangan itu mendorong adanya proklamasi emansipasi, dengan sebagian besar pemilik budak kemudian tunduk pada ketentuan anti-perbudakan.

Jadi, akhir perbudakan di Indian Territory relatif tidak dramatis meskipun sama nyatanya dengan pembebasan di tempat lain bagi para budak yang dibebaskan.

Sementara itu, tanggal yang sama pada 1953, suami istri Rosenberg menjadi warga negara pertama yang dihukum mati oleh pemerintah AS, karena diduga membocorkan rahasia Negeri Paman Sam kepada Uni Soviet. Mereka adalah Julius yang kala itu berusia 35 tahun, dan Ethel yang dua tahun lebih tua.

Masih di tanggal yang sama pada 1883, seorang wanita berjasa di balik Patung Liberty tiba di Pulau Bedloe, New York Harbor. Patung tersebut dalam bentuk 350 potongan di dalam bungkusan 200 dus. Setelah dirakit kembali, patung setinggi 93 meter itu secara resmi dipersembahkan pada tanggal 28 Oktober 1886 oleh Presiden Cleveland.

Â