Sukses

Peringati Hubungan Diplomatik ke-70, Kedubes AS Buka Beasiswa bagi Pelajar RI

Menperingati hubungan diplomatik yang ke-70 tahun antara Amerika Serikat dan Indonesia, pemerintah Negeri Paman Sam menyediakan dana khusus untuk program beasiswa.

Liputan6.com, Jakarta - Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Pendidikan dan Kebudayaan Marie Royce menyampaikan bahwa pihak Kedutaan Besar AS di Jakarta mempunyai sejumlah program beasiswa untuk warga Indonesia yang ingin belajar ke Negeri Paman Sam.

Hal tersebut disampaikan oleh Marie Royce dalam peringatan hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Indonesia yang ke-70 tahun di Museum Macan Jakarta, Selasa 18 Juni 2019.

Dalam kesempatan tersebut Marie Royce menyampaikan bahwa hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Indonesia memiliki dampak luar biasa dalam segala bidang, terutama pendidikan.

"Saat ini ada sekitar 9.000 mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Amerika Serikat. Saya berharap di masa mendatang akan ada peningkatan jumlah mahasiswa RI yang memilih AS sebagai lokasi menuntut ilmu," ujar Marie Royce dalam acara peringatan Hubungan Diplomatik AS-Indonesia.

"Selain bekerja dalam dunia bisnis, saya pernah menjadi seorang dosen. Ada banyak pelajar dari Indonesia yang menjadi mahasiswa saya. Mereka sangat luar bisa. Dan saya berharap banyak pelajar Indonesia yang belajar ke AS sehingga menambah keberagaman di dalam kelas," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut Marie Royce juga menyampaikan bahwa ada 4.300 universitas dan perguruan tinggi di Amerika Serikat. Sehingga dengan angka ini ada banyak pilihan bagi pelajar di seluruh dunia untuk memilih program studi yang mereka inginkan.

2 dari 3 halaman

Kedutaan Besar AS Sediakan Program Beasiswa

Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Pendidikan dan Kebudayaan Marie Royce juga menyampaikan bawa Kedutaan Besar AS memberikan pendanaan khusus dalam rangka perayaan Hubungan Diplomatik AS-RI.

Beasiswa yang disediakan ini akan mendanai program S2 untuk Fulbright dan program sertifikasi satu tahun dalam bidang; Administrasi Bisnis, Tourism dan Hospitality, Kewirausahaan dan lainnya.

“Saat ini pemerintah Indonesia banyak yang memberikan dukungan atas program ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Duta Besar Amerika Serikat, Joseph Donovan dan beberapa perwakilan dari pihak Indonesia yang membantu kelancaran program ini,” jelas Royce.

Program pertukaran pendidikan, tambahnya, akan memperkuat hubungan antara institusi akademik, bisnis, dan masyarakat kedua negara.

"Sesuai dengan perkataan Presiden Donald Trump, AS akan memfasilitasi pertukaran budaya, pendidikan, dan mempererat hubungan antarmasyarakat demi menciptakan dunia yang makmur," ujar Royce.

Detail menyangkut beasiswa ini, menurut Royce, akan diumumkan lebih lanjut.

3 dari 3 halaman

Sambut Kepulangan Peserta YES

Di hari sebelumnya, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Joseph R. Donovan menyambut para pelajar yang baru saja menyelesaikan program YES (Kennedy-Lugar Youth Exchange & Study Abroad).

Mereka adalah 80 siswa terpilih dari penjuru Indonesia yang diberikan kesempatan belajar dan tinggal bersama keluarga asuh (host family) di Negeri Paman Sam selama satu tahun.

Dalam sebuah sambutan, Donovan mengatakan para alumni YES tersebut memiliki peran penting dalam 70 tahun hubungan Indonesia-AS.

"Para pelajar ini, mereka mengalami pengalaman yang merubah hidup mereka. Tidak hanya mereka belajar tentang kekuatan dan kelemahan AS, namun mereka membantu warga Amerika Serikat untuk belajar lebih banyak mengenai Indonesia," kata Donovan saat ditemui di kediamannya pada Minggu (16/6/2019).

Agen Toleransi

Saat ditanya bagaimana dampak positif dari program YES dalam meningkatkan toleransi dan memberantas ekstremisme, Donovan mengatakan: "Langkah terbaik untuk melawan intoleransi dan ekstremisme adalah, kita harus tahu orang itu dari level personal," katanya kepada wartawan.

“Kita belajar bersama mereka, kita bermain bersama mereka, dan kita berbagi pengalaman bersama mereka," katanya merujuk pada aktivitas yang dilakukan oleh peserta program YES dengan warga lokal Amerika Serikat.

"Dan memang pelajar-pelajar AS yang datang ke Indonesia juga ada, namun jumlahnya masih kecil. Dan kita berkeinginan untuk meningkatkannya," lanjut sang Dubes.