Liputan6.com, Tokyo - Gara-gara seekor siput, sistem perkeretaapian di Jepang bagian selatan sempat terganggu pada 30 Mei 2019. Siput tersebut memnbuat listrik padam sehingga kereta tidak bisa dioperasikan.
Dikutip dari laman The Japan Times, Selasa (25/6/2019) setelah beberapa minggu berlangsung, barulah diketahui penyebabnya.
Dari hasil pemeriksaan, ada seekor siput yang mati terpanggang sehingga menyebabkan konsletinga arus listrik.
Advertisement
Baca Juga
Siput yang terpanggang inilah yang menyebabkan gangguan listrik sehingga membatalkan sekitar 26 jadwal keberangkatan di stasiun kereta api yang dioperasikan oleh JR Kyushu.
Keterlambatan kereta ini tentu jadi permasalahan yang serius. Sebab, Jepang dikenal sebagai negara yang punya layanan transportasi yang tepat waktu dan sangat efisien.
Menurut juru bicara dari Kyushu Railway, semula pihak manajemen menduga permasalahan ada pada sistem jaringan.
"Kami melacak perangkat yang berhubungan dengan segala kegagalan daya ini. Awalnya kami berpikir ada bug yang menyebabkan semua ini terjadi, tetapi ternyata bukan bug yang kami dapati, melainkan seekor siput mati," kata juru bicara Kyushu.
Juru bicara ini mengaku, gangguan listrik akibat seekor siput kecil seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya dan merupakan kejadian langka.
Pihak manajemen selama ini menyebut bahwa permasalahan kereta yang berkaitan dengan binatang yang sering terjadi adalah menabrak rusa.
Dan masalah siput baru kali ini terjadi. "Kami sering mengalami masalah dengan rusa yang bertabrakan dengan kereta, tetapi tidak ada masalah dengan siput," ujar dia.
Kereta Berangkat 25 Detik Lebih Awal
Bicara soal kereta terlambat, sebuah insiden pernah terjadi di Jepang, tepatnya di Stasiun Notogawa, Prefektur Shiga.
Para operator kereta di wilayah tersebut menyampaikan permintaan maaf kepada para penumpang lantaran kereta berangkat lebih awal dari jadwal.
Dikutip dari Next Shark, operator kereta tersebut meminta maaf karena salah satu armada mereka berangkat 25 detik lebih awal. Seharusnya, kereta di Stasiun Notogawa, Prefektur Shiga, Jepang, berangkat pukul 07.12, namun kereta ini justru bertolak pukul 07.11 lewat 35 detik.
Kereta yang berangkat lebih cepat dari jadwal itu dipicu kesalahan masinis. Sang juru mudi berpikir kereta Jalur Biwako ini akan tiba di Stasiun Nishi Akashi, di Prefektur Hyogo, Jepang pukul 09.14.
Agar tepat waktu, kereta ini berangkat jam 07.11 lewat 35 detik. Ia lalu melihat ke arah peron dan tidak ada orang. Karena peron kosong, ia langsung menutup pintu kereta dan mulai berangkat.
Keputusannya masinis kereta rupanya salah. Ternyata, dia tidak melihat beberapa orang yang berada di peron untuk naik kereta ini. Seorang penumpang yang ketinggalan kereta melapor kepada petugas.
Perusahaan menyebut tindakan ini tidak bisa dimaafkan. Sebab, keberangkatan lebih awal ini membuat para penumpang terpaksa menunggu kereta berikutnya yang tiba di Stasiun Nishi Akashi pukul 09.20.
"Ketidaknyaman yang dihadapi pelanggan kami benar-benar tidak dapat dimaafkan. Kami akan benar-benar mengevaluasi sikap kami dan berusaha untuk mencegah insiden seperti itu terjadi lagi," tulis perusahaan dalam surat permintaan maaf.
Kejadian serupa juga terjadi pada tahun lalu. Ketika itu, kereta dari Tokyo ke Tsukuba, Jepang berangkat 20 detik lebih awal. Operator kereta api ini, Tsukuba Express juga merilis permintaan maaf resmi kepada publik.
Advertisement