Liputan6.com, Berlin - Dalam insidan tabrakan dua pesawat jet milik angkatan udara Jerman pada Senin, 24 Juni 2019 kemarin membuat seorang pilot kehilangan nyawa.
Dikutip dari laman CNN, Rabu (26/6/2019), insiden yang menewaskam seorang polisi ini terjadi di dekat pangkalan militer Laage di negara bagian Mecklenburg-Vorpommern, Jerman.
Advertisement
Baca Juga
Akibat kejadian tersebut, seorang pilot dinyatakan tewas. Sementara pilot lain yang selamat berada dalam perawatan intensif setelah berhasil keluar dari jet tersebut.
Menurut laporan dari polisi setempat melaporkan bahwa pilot yang selamat itu karena menggunakan kursi lontar dari pesawat, kemudian mendarat di bagian atas pohon berjarak 66 kaki dari tanah.
Sementara itu, Angkatan Udara Jerman juga melaporkan bahwa pesawat jet Eurofighter ketiga juga sedang dalam misi sejenis.
Ketika insiden berlangsung, dua buah parasut sempat terlihat di dekat wilayah danau di Silz dan Jabel.
Insiden jet tempur yang mengalami kecelakaan juga pernag terjadi di China. Sebuah jet tempur angkatan laut China jatuh saat sesi latihan di Pulau Hainan pada Selasa 12 Maret, menewaskan dua pilot, kata kementerian pertahanan setempat.
"Tidak ada korban lain di lapangan," kata kementerian itu dalam satu pernyataan, menambahkan bahwa penyebab kecelakaan sedang diselidiki, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times.
Militer China, yang sedang menjalani upaya modernisasi dengan pendanaan besar, telah mengalami kecelakaan lain dalam beberapa tahun terakhir.
Â
Insiden Serupa
Sebelumnya, sebuah pesawat angkatan udara China jatuh di provinsi Guizhou ketika menjalani melakukan uji coba pada Januari 2018. Insiden itu menewaskan awak penerbang di dalamnya, kata otoritas terkait, tanpa mengungkapkan jumlahnya.
Selain itu, pada April 2018, media pemerintah juga melaporkan tentang jatuhnya jet tempur J-15 yang bermarkas di kapal induk, di mana sama-sama terjadi saat latihan perang, dan menewaskan pilotnya.
Pada 2015, dua pilot tewas selama sesi pelatihan ketika mesin pesawat mereka terbakar tak lama setelah lepas landas, media pemerintah melaporkan kala itu.
Advertisement