Sukses

Ini Poin Penting Pertemuan Menlu Jepang dan RI di Sela KTT G20

Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono melakukan pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L. P. Marsudi di sela-sela KTT G20.

Liputan6.com, Osaka - Di sela-sela KTT G20, pada Kamis, 27 Juni 2019, mulai pukul 12.55 (Waktu Jepang), Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono melakukan pertemuan tingkat menteri dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L. P. Marsudi.

Pertemuan di sela-sela KTT G20 Osaka di Jepang itu berlangsung selama 20 menit. Pada awal pertemuan, Menlu Kono menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Menlu Retno pada pertemuan puncak tersebut.

Beliau juga memuji kepemimpinan Indonesia dalam kawasan ASEAN serta menyampaikan keinginan untuk berkontribusi demi kestabilan dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik, melalui kerja sama dengan Indonesia sebagai negara sesama demokrasi dan kemaritiman.

Selanjutnya, Menlu Kono juga menyambut baik penandatanganan berbagai nota kerjasama antara kedua negara termasuk repatriasi kerangka tentara Jepang, bantuan hibah terkait rekonstruksi Propinsi Sulawesi Tengah pasca gempa dan tsunami, kerjasama antara Japan Coast Guard dan BAKAMLA, program pelatihan praktek pekerja teknis, serta sampah plastik di lautan.

"Menlu Kono meminta kerjasama Menlu Retno untuk memberikan instruksi kepada pihak-pihak terkait agar kegiatan repatriasi kerangka tentara Jepang dapat segera dimulai kembali," demikian disampaikan melalui keterangan tertulis yang dimuat Jumat (28/6/2019).

Selain itu, juga disampaikan keinginan untuk melanjutkan kerjasama melalui peningkatan kapasitas terkait penyelesaian masalah sampah plastik di laut.

Menlu Jepang dan Menlu RI juga membahas tentang kawasan Pasifik yang bebas dan terbuka, ASEAN-related Foreign Ministers' Meetings, Laut China Selatan, Korea dan sebagainya serta menyepakati untuk melanjutkan kerjasama yang lebih erat.

2 dari 3 halaman

Donald Trump Bertemu Vladimir Putin di KTT G20

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada pemimpin Rusia Vladimir Putin untuk tidak ikut campur dalam pemilihan di Negeri Paman Sam. Kalimat itu disampaikan sang presiden nyentrik sambil tertawa di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang pada Jumat 28 Juni 2019.

"Tolong jangan ikut campur dalam pemilu," kata Trump, menyeringai dan mengibaskan jarinya pada Putin, lapor CNN dikutip Jumat 28 Juni 201.

Hal itu adalah momen tak terduga, mengingat Trump sering dituduh oleh berbagai pejabat telah melakukan kontak dengan Rusia selama pemilu 2016 lalu.

Trump mengatakan dia menikmati "hubungan yang sangat, sangat baik" dengan Putin, dan mengatakan "banyak hal positif akan didapatkan dari hubungan itu."

"Kami memiliki banyak hal untuk dibahas, termasuk perdagangan dan pelucutan senjata, beberapa proteksionisme kecil, dengan cara yang sangat positif," kata Trump.

Sebelum berangkat ke Osaka untuk menghadiri KTT G20, Trump telah mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa ia akan melakukan pembicaraan dengan Putin.

"Saya akan melakukan pembicaraan yang sangat baik dengannya," kata Trump.

"Apa yang saya katakan kepadanya bukan urusan Anda," lanjutnya.

Saat Trump melakukan perjalanan ke KTT G20, ia melemparkan kritik terhadap Jepang, India, dan Jerman atas masalah perdagangan dan pertahanan - tetapi tidak terhadap Rusia. 

3 dari 3 halaman

Jokowi Berbincang dengan Trump hingga PM Kanada

Presiden Joko Widodo atau Jokowi tiba di Osaka, Jepang guna menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Setelah tiba di Osaka, dia langsung mengikuti sejumlah agenda.

Misalnya seperti official welcome dan juga family photo yang diadakan di INTEX Osaka. Setibanya di INTEX Osaka Presiden Jokowi menunggu di ruang Leaders’ Area. Di sana Presiden Jokowi menantikan sesi official welcome dan family photo.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Jumat (28/6/2019) menuturkan, saat menunggu itu, Presiden Jokowi sempat berbincang bersama kepala negara, kepala pemerintahan negara G20, dan juga pimpinan lembaga internasional dalam suasana yang akrab.

Di antaranya terdapat Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Putra Mahkota Kerajaan Saudi Mohammad bin Salman, PM Kanada Justin Trudeau, PM Australia Scott Morrison, PM Belanda Mark Rutte, dan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde.

Bahkan Presiden Trump sempat memberikan permen kepada Presiden Jokowi.