Sukses

Banjir di Rusia Rendam 4.000 Rumah, 18 Orang Tewas

Banjir akibat hujan lebat melanda 55 kota dan desa di kawasan Irkutsk, Siberia Tenggara, Rusia.

Liputan6.com, Irkutsk - Banjir tengah melanda Siberia Tenggara, Rusia. Sedikitnya 18 orang dilaporkan tewas dan 13 lainnya hilang akibat peristiwa itu.

Direktur Regional Badan Urusan Penangan Darurat di Siberia, Valentin Nelyubov, mengumumkan perkembangan baru itu, Selasa 2 Juli 2019.

Laporan VOA Indonesia yang dikutip Rabu (37/7/2019) menyebut pada awalnya lembaga itu menyatakan bahwa 17 orang dinyatakan hilang. Kendati demikian tak lama kemudian diumumkan bahwa empat di antara mereka berhasil ditemukan dan diselamatkan.

Sejauh ini pencarian terhadap 13 orang lainnya masih berlangsung.

Banjir di Rusia yang diakibatkan hujan lebat melanda 55 kota dan desa di kawasan Irkutsk. Lebih dari 4.000 rumah terendam banjir, dan lebih dari 1.250 orang membutuhkan bantuan medis.

2 dari 3 halaman

Banjir di Skotlandia

Belum lama ini, dua kota di Skotlandia, Edinburgh dan Stirling, juga dilanda banjir.

Akibat banjir bandang dan hujan deras, satu orang terdampar di atap mobil, demikian seperti dikutip dari BBC, Selasa 25 Juni 2019.

Intensitas hujan yang lebat menyebabkan gangguan di bagian barat ibu kota di Bankhead, Clermiston dan Corstorphine.

Layanan trem ditutup sementara di beberapa daerah karena banjir sudah menutupi jalur kereta listrik ini.

Setelah merendam jalanan ibu kota, hujan deras menuju ke Stirling, memicu peringatan dari polisi dan Dewan Stirling tentang banjir bandang.

Sebuah supermarket Tesco di kota itu tampak kacau ketika sebuah unggahan di media sosial menunjukkan atap toko bocor dan air hujan mengalir ke dalam toko.

Sementara itu, cuitan lainnya menunjukkan sungai yang mengalir di dekat Friar's Wynd, meluap pada Senin malam waktu Skotlandia.

Dewan Stirling mengatakan, banjir bandang dilaporkan melanda di seluruh wilayah dan penduduk sekitar harus berhati-hati saat hendak melakukan perjalanan ke luar rumah.

Selengkapnya di sini...

3 dari 3 halaman

Banjir Besar Melanda Iran 15 Hari

Iran pun sebelumnya dilanda banjir parah.

Korban tewas akibat banjir besar yang melanda sebagian besar Iran selama 15 hari terakhir meningkat menjadi 62 orang. Demikian menurut kepala Organisasi Kedokteran Hukum Iran kepada media setempat, Rabu 3 April 2019 waktu lokal.

"Provinsi Fars di bagian selatan telah terkena dampak paling parah. Jumlah korban tewas mencapai 21 orang," kata Ahmad Shojaee mengatakan kepada kantor berita Fars seperti dikutip dari Straits Times, Kamis 4 April 2019.

Korban tewas di Provinsi Lorestan bagian barat negara 14 orang, sedangkan Provinsi Golestan di utara melaporkan delapan orang tewas.

"Kematian terkait banjir telah dilaporkan di 11 dari 31 provinsi Iran," Shojaee menambahkan.

Kantor berita ISNA mengatakan jumlah korban tewas saat ini berdasarkan temuan jasad korban yang dipindahkan ke kantor koroner di seluruh negeri. Data kematian tersebut bisa saja terus meningkat.

Iran telah dilanda banjir di sebagian besar negara itu sejak Maret.

Timur laut negara itu dibanjiri sejak 19 Maret, lalu merambat ke barat dan barat daya negara itu pada 25 Maret. Menewaskan total 45 orang.

Banjir di barat dan barat daya berlanjut pada 1 April ketika hujan lebat kembali mengguyur daerah itu.

"Tujuh puluh delapan jalan antarkota telah diblokir, sebanyak 2.199 jalan pedesaan dan 84 jembatan hanyut," tutur Behnam Saeedi, juru bicara Organisasi Nasional Penanggulangan Bencana.

"Di 15 provinsi, 141 sungai meluap dan sekitar 400 longsor dilaporkan," papar Saeedi kepada televisi pemerintah.

Pemerintah Iran mengatakan banjir telah merusak hampir 12.000 km jalan, atau 36 persen dari seluruh jaringan jalan negara itu.