Liputan6.com, Los Angeles - Konsul Jenderal RI Los Angeles, Saud P. Krisnawan menyampaikan tidak ada korban masyarakat Indonesia dari gempa dua hari berturut-turut yang mengguncang California pekan ini.
"Kami terus melakukan komunikasi intens dengan masyarakat kita di Los Angeles dan sekitarnya hingga Las Vegas di Nevada. Alhamdulillah, sejauh ini, tidak ada WNI yang jadi korban," tukas Konjen Saud, dalam pernyataan resmi yang diterima Liputan6.com, Minggu (7/7/2019).
KJRI Los Angeles juga melakukan imbauan melalui media sosial resmi yang dimiliki KJRI LA.
Advertisement
"Kami juga menekankan kepada masyarakat kita agar jangan panik."
KJRI LA menyediakan hotline yang aktif 24 jam dalam 7 hari untuk kondisi darurat, yakni +1 (213) 590-8095.
Baca Juga
Gempa Terbesar Sejak 20 Tahun
Kawasan California selatan diguncang gempa besar bermagnitudo 7,1 pada Jumat malam, 5 Juli 2019 pukul 20.19 waktu setempat. Gempa tersebut merupakan guncangan susulan pasca gempa bermagnitudo 6,2 terjadi pada Kamis (4/7) siang waktu setempat.
Pusat gempa terletak di dekat Kota Ridgecrest, sekitar 150 mil utara dari kota Los Angeles, California. Namun guncangan terasa hingga kawasan Los Angeles dan Las Vegas atau 238 mil dari pusat gempa.
Menurut data meteorologi AS, gempa Jumat malam merupakan guncangan terbesar selama 20 tahun terakhir setelah gempa yang melanda Markas Korps Marinir AS di Gurun Mojave di tahun 1999.
Simak video pilihan berikut:
Tidak Ada Korban Jiwa di Seantero California
Dilansir dari US Geology Survey (USGS), tidak terdapat korban jiwa sejauh ini. Pusat gempa terjadi di wilayah Ridgecrest dengan total populasi kurang lebih sebanyak 28,000 jiwa.
Namun, terdapat beberapa kerusakan, seperti jalan retak di beberapa titik di Ridgercrest dan saat ini tengah diperbaiki oleh otoritas setempat.
Gubernur California, Gavin Newsom, dikutip dari sumber terbuka mengatakan, "Atas nama semua warga California, dengan sepenuh hati saya menawarkan dukungan kepada mereka yang terkena dampak gempa bumi malam tadi."
Advertisement
Gempa Susulan
Seismolog Caltech, Lucy Jones mengatakan ada lebih dari seribu gempa susulan setelah gempa hari Kamis malam.
Sementara USGS memperkirakan bahwa lindu susulan mungkin akan terjadi lagi dalam waktu dekat --bahkan bisa mencapai belasan aftershocks.
Oleh karenanya, status darurat di sejumlah wilayah California masih berlaku, LA Times melaporkan.
Bayang-bayang gempa susulan dan kegelisahan yang terus-menerus bahwa lindu besar lainnya akan segera melanda membuat tidak mungkin untuk beristirahat.
Banyak penduduk Trona, rumah bagi sekitar 1.900 orang, tidur di jalanan di dalam van atau di halaman depan di atas kasur demi mengatasi kekhawatiran itu.
Probabilitas gempa bermagnitudo 6,0 atau lebih besar selama pekan depan adalah 27 persen, kata Egill Hauksson, seismolog dari The California Institute of Technology (Caltech). Probabilitas gempa bermagnitudo 7,0 atau lebih selama tujuh hari berikutnya adalah 3 persen, turun dari 6 persen pada hari Jumat.
Seismolog Caltech, Lucy Jones mengatakan dia tidak dapat mengingat pola gempa bumi di California di mana 6,4 foreshock, yang diikuti oleh 7,1 aftershocks, akan disusul oleh gempa yang bahkan lebih besar. Tapi itu tidak berarti itu tidak bisa terjadi, dia memperingatkan.
"Ini jelas merupakan urutan yang sangat energik, jadi tidak ada alasan untuk berpikir kita tidak dapat memiliki gempa bumi yang lebih besar," katanya.