Liputan6.com, Toronto - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menghadiri sebuah konferensi Muslim yang digelar di negaranya pada akhir pekan lalu. Konferensi berjuluk 'Jalsa Salana' itu telah memasuki tahun penyelenggaraan ke-43, di mana digelar pada 5-7 Juli lalu di Toronto, Kanada.
Mengutip dari cuitan Justin Trudeau pada Selasa (9/7/2019), dia menekankan tentang pentingnya menjaga perdamaian antarsesama.
Advertisement
Baca Juga
Trudeau juga turut mengucapkan selamat kepada komunitas Ahmadiyah Kanada karena sukses mengawal penyelenggaraan konferensi tersebut, di mana tahun telah memasuki penyelenggaraan ke-43.
The Ahmadiyya community exemplifies what it really means to be there for our neighbours and have “love for all, hatred for none.” It was great to be back at the 43rd Jalsa Salana of the Ahmadiyya Muslim Jama`at Canada - thank you for having me yesterday. pic.twitter.com/FRdG77vJRS
— Justin Trudeau (@JustinTrudeau) July 7, 2019
"Komunitas Ahmadiyah mencontohkan arti sesungguhnya berada di sana (konferensi) untuk perdamaian lingkungan hidup kita, di mana memiliki "cinta untuk sesama, dan tidak ada benci". Senang bisa kembali ke Jalsa Salana yang ke-43 oleh Jamaah Muslim Ahmadiyah Kanada. Terima kasih telah menerima saya kemarin," tulis PM Trudeau di Twitter.
Sang perdana menteri hadir dalam upacara penutupan Jalsa Salana, yang tahun ini, diklaim berhasil menarik lebih dari 20.000 pengunjung.
Jalsa Salana pertama kali digelar oleh komunitas Muslim Ahmadiyah pada 27 Desember 1891 di Qadian, India.
Bagi Ahmadiyah, konferensi ini adalah ajang tahunan terpenting untuk membahas kesadaran spiritual yang lebih besar, dan juga mempromosikan perdamaian.
Konferensi Global Tahunan bagi Muslim Ahmadiyah
Tujuan dari Jalsah Salana, sebuah konferensi tahunan yang diadakan di setiap negara di mana Muslim Ahmadiyah eksis, adalah untuk memungkinkan setiap peserta mendapatkan manfaat keagamaan.
Ini adalah kesempatan bagi para peserta untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang iman mereka, dan mendekatinya.
Konferensi ini juga merupakan kesempatan untuk bertemu saudara dan saudari sesama penganut Muslim Ahamdiyah lainnya, dan memperkuat ikatan dengan mereka.
Selama tiga hari, banyak ceramah disampaikan oleh para pembicara terkemuka, di mana masing-masing membahas topik yang berbeda dalam kaitannya dengan Islam.
Salah satu ceramah yang paling ditunggu tahun ini disampaikan oleh Imam Imtiaz Ahmad, di mana membahas Islam sebagai pelindung hak-hak perempuan.
Selain itu, digelar pula doa bersama setiap petangnya di masing-masing hari penyelenggaraan.
Tidak ketinggalan digelar pula serangkaian pameran, di mana menghadirkan aspek Islam yang berbeda satu sama lain, seperti contohnya pameran Al-Qur'an Suci yang menampilkan lebih dari 70 terjemahan Kitab Suci.
Advertisement