Liputan6.com, Illinois - Seorang wanita Illinois, Amerika Serikat, berusia 89 tahun dipertemukan kembali dengan dompet lama miliknya. Dompet itu sebelumnya hilang dicuri pada 75 tahun lalu.
Dompet tersebut dikembalikan oleh pastor bernama Seth Baltzell. Ia mengatakan, seorang tukang ledeng yang mengerjakan sebuah proyek untuk mengubah bekas gedung sekolah Centralia High School di Centralia menjadi sebuah gereja, menemukan tumpukan 15 dompet di dinding kamar mandi murid perempuan.
Baca Juga
Saat itulah, tukang tersebut menghubungi Baltzell dan menyerahkan seluruh barang temuan itu. Kelima belas dompet dalam kondisi usang dan sedikit rusak. Tak ada uang tunai, namun kartu identitas si empunya masih tertinggal di dalamnya.
Advertisement
Diduga, si pemilik dompet adalah siswa sekolah menengah atas tersebut yang mengenyam pendidikan pada sekitar tahun 1940. Lewat situlah, Baltzell menelusuri alamat rumah pemilik dompet.
"Kami telah mengerjakan bangunan ini selama enam bulan. Saya terkejut ketika menerima laporan tukang ledeng soal temuan lima belas dompet tadi, yang tidak pernah diketahui oleh siapa pun dalam kurun 75 atau 100 tahun terakhir," kata Baltzell kepada CNN yang dikutip dari UPI.com pada Kamis (11/7/2019).
Pendeta tersebut kemudian mem-posting foto dompet ke Facebook bersama dengan nama-nama dari beberapa ID, dengan harapan akan ada orang yang mengakuinya.
"Kemungkinan besar, orang yang punya dompet-dompet itu ada di akhir masa tuanya atau sudah meninggal," ujar Baltzell. "Tugas saya adalah untuk menghubungi salah satu pemilik dompet."
Berisi Benda Penting
Namun betapa kagetnya Baltzell ketika pihak KSDK-TV memberitahunya bahwa salah satu pemilik dompet, Betty Sissom, masih tinggal di daerah St. Louis, Illinois.
Sissom pun tak mengira bahwa dompet itu masih ada, dia bahkan tak mengingatnya lagi.
"Aku tidak bisa membayangkan seseorang mencuri semua dompet itu dan meletakkannya di belakang toilet di tempat yang tidak pernah kuketahui bahwa ini ada di sana," kenang Sissom.
Dia menambahkan, dompet itu berisi satu barang yang sangat sentimental: sebuah foto saudara lelakinya, yang sudah wafat ketika bertugas dalam Perang Dunia II.
"Aku sangat senang mendapatkannya kembali, karena aku tidak punya potret dirinya," pungkas Sissom.
Advertisement