Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto tulisan tangan pramugari berisi daftar menu makanan di Garuda Indonesia yang diunggah seorang Youtuber bernama Rius Vernandes viral di media sosial.
Kala itu, Rius Vernandes menaiki pesawat rute Sidney-Jakarta dan transit di Denpasar. Unggahan tersebut kemudian viral dan disinyalir memicu aturan baru maskapai yang melarang awak pesawat maupun penumpang untuk membuat foto ataupun video di dalam kabin.
Advertisement
Baca Juga
Atas masalah yang berkembang, Rius Vernandes mengunggah video klarifikasi dan kasus inipun masuk ke ranah hukum.
Terlepas dari itu, netizen kecewa atas aturan Garuda Indonesia yang melarang penggunaan alat rekam apapun di dalam pesawat.
Ini bukan kasus pertama yang terjadi. Sebelumnya ada sejumlah aturan yang membatasi sejumlah penumpang pesawat. Beberapa maskapai dunia ini ada yang melarang penggunaan cat rambut hingga perangkat elektronik.
Seperti dikutip dari laman inc.com, Selasa (16/7/2019) berikut 6 larangan yang diterapkan sejumlah maskapai penerbangan dunia:
Saksikan video pilihan di bawah ini:Â
Cat Rambut
1. American Airlines memiliki aturan yang menyatakan; pihak maskapai dapat menolak untuk mengangkut penumpang jika orang tersebut 'memiliki bau ofensif'. -- Fox News
2. Hawaiian Airlines mempunyai aturan agar penumpang tidak mewarnai rambut dengan warna ekstream. Misalnya, merah muda, ungu. Rambut gimbal atau mohawk juga dilarang. -- Trip Hobo
3. Awak kabin Thai Airways diharuskan mengenakan seragam terpisah di darat dan di udara. Mereka harus berganti pakaian menjadi gaun tradisional Thailand di udara, sementara di darat mereka mengenakan jas ungu perusahaan. -- Confessions of Trolley Dolly
Â
Advertisement
Tidak Boleh Amandel
4. Peraturan penerbangan Inggris terbaru melarang perangkat elektronik besar di kabin pesawat. Terlebih penerbangan dari Turki, Lebanon, Mesir, Arab Saudi, Yordania dan Tunisia. -- The Sun
5. Seseorang yang sedang sakit amandel atau ada masalah pada amandel dilarang terbang dengan Qantas. -- Sun Zamrud
6. Kebijakan bea cukai dan imigrasi Jamaika secara tegas melarang semua benda yang terbuat dari kulit kambing (masih mengandung bulu). -- Holidaze
Di Balik Unggahan Menu Tulisan Tangan Pramugari Garuda Indonesia
Rius Vernandes mengunggah foto tulisan tangan pramugari berisi daftar menu makanan saat menumpang pesawat Garuda Indonesia. Lelaki asal Jakarta itu menaiki pesawat rute Sidney-Jakarta dan transit di Denpasar.
Unggahan tersebut kemudian viral dan disinyalir memicu aturan baru maskapai yang melarang awak pesawat maupun penumpang untuk tak membuat foto ataupun video di dalam pesawat. Atas masalah yang berkembang, Rius mengunggah video klarifikasi.
Menurut Rius, ia membuat video tersebut saat menjadi penumpang kelas bisnis. Ia sengaja naik kelas tersebut untuk menciptakan momen spesial karena hendak melamar kekasihnya yang juga turut dalam penerbangan itu.
"Gw tau gw mau lamar @elwianamonica di Sydney, jadi gw mau buat pengalaman dari awal pergi sampe pulang mengesankan buat kita. Makanya juga gw udah book ticket Business Class dari jauh2 hari," tulis Rius dalam akun Instagramnya, Selasa (16/7/2019).
Dalam video tersebut, Rius menyorot menu makanan yang ditulis di kertas biasa. Sang pramugari yang bertugas saat itu beralasan kertas menu yang resmi belum selesai dicetak sehingga ia berinisiatif untuk menuliskannya di kertas.
Sambil menjelaskan, pramugari yang berseragam oranye tersebut juga meminta maaf bila tulisan tangannya buruk. Pernyataan itu membuat Rius dan kekasih yang duduk di sampingnya tak enak hati. Meski begitu, ia tetap mengunggahnya di akun media sosial miliknya.
"Bagi kalian yang pernah ngelihat vlog-vlog gua, kalian pasti tahu kalau gua selalu ngelihatin menunya setiap kali mau nge-review makanan," tutur Rius dalam video yang diunggah pada 14 Juli 2019.
Ia mengaku hal serupa juga terjadi dalam penerbangan sebelumnya. Bahkan saat itu, pramugari hanya menawarkan pilihan makanan tanpa menyertakan menu secara tertulis. Ketika hal sama berulang di penerbangan pulang, ia dan kekasih justru tersentuh.
"Awalnya, mikir masa penumpang business class nggak dikasih menu sih. Tapi setelah pramugarinya approach, kita bisa ngerasain warm-nya. Di situ terasa human touch itu penting," kata sang kekasih yang diiyakan pula oleh Rius.
Rius bahkan memuji pramugari Garuda Indonesia yang bertugas saat itu menjadi pahlawan atas masalah yang terjadi.
Advertisement
Klarifikasi Garuda Indonesia
Maskapai Garuda Indonesia, berikan penjelasan terkait beredarnya surat larangan pengambilan gambar di pesawat. Padahal, surat edaran tersebut sempat viral dan tuai berbagai macam komentar dari warga net di media sosial.
Dalam keterangan rilis yang diterima Liputan6.com, Garuda Indonesia menjelaskan, bila pengumuman tersebut merupakan edaran internal perusahaan yang belum final yang seharusnya belum dikeluarkan dan tidak untuk publik.
"Garuda Indonesia telah menyempurnakan surat edaran dimaksud yang berisi imbauan agar penumpang menghormati privasi penumpang lain dan awak pesawat yang sedang bertugas," ujar VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, M. Ikhsan Rosan, Selasa (16/7/2019).Â
Imbauan tersebut dimaksudkan untuk memastikan seluruh operasi penerbangan Garuda Indonesiacomply dengan aturan dan perundangan – undangan yang berlaku termasuk UU Penerbangan dan UU ITE, dan UU terkait lainnya.
Garuda Indonesia berkomitmen untuk menjaga privasi seluruh penumpang dan awak pesawat. Imbauan ini juga didasarkan atas laporan, saran dan masukan pelanggan/penumpang yang merasa tidak nyaman dan terganggu dengan adanya pengambilan gambar dan kegiatan dokumentasi tanpa izin sebelumnya dari yang bersangkutan.
Hal ini juga wujud komitmen Garuda Indonesia terhadap aturan perundang-undangan yang berlaku dan sebagai upaya untuk melindungi hak kenyamanan dan hak privasi seluruh penumpang dalam pesawat.
Penumpang tetap dapat melakukan pengambilan gambar untuk kepentingan pribadi misalnya melakukan swafoto selama tidak mengganggu kenyamanan atau merugikan penumpang lain.