Sukses

Kibarkan Bendera, Kota Sheffield di Inggris Akui Palestina Sebagai Negara Berdaulat

Dewan Kota Sheffield, Inggris mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.

Liputan6.com, Sheffield - Dewan Kota Sheffield, Inggris mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Mereka juga mengibarkan bendera Palestina di luar Kantor Balai Kota pada Rabu 17 Juli 2019.

Pengakuan ini lahir setelah Sheffield Labor Friends of Palestine berhasil mengumpulkan hampir 20.000 tanda tangan, untuk sebuah petisi yang menyerukan dewan kota untuk mengakui Palestina.

Seperti dikutip dari Kantor Berita Palestina, WAFA, Kamis (18/7/2019), Sheffield Labor Friends of Palestine menyatakan akan meneruskan keputusan ini kepada Parlemen Inggris untuk membahasnya pada September 2019.

Duta Besar Palestina untuk Inggris, Hussam Zomlot menyambut baik langkah itu. Ia pun memuji Sheffield Labour Friends of Palestine atas upaya mereka untuk mengakui Palestina dan mengibarkan benderanya.

Dia mengatakan, dukungan ini tidak hanya simbolis. Melainkan sebagai langkah menuju pengakuan Inggris atas Palestina yang sudah lama tertunda. Saat ini menjadi kewajiban Inggris yang berpartisipasi dalam tragedi rakyat Palestina dengan Deklarasi Balfour 1917. Tragedi itu terkenal setelah menjanjikan sebuah tanah air bagi orang-orang Yahudi di Palestina yang sama sekali mengabaikan penduduk asli Palestina.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Gerakan Simbolis

Julie Pearn dari Sheffield Labor Friends of Palestine, memainkan peran besar dalam melahirkan pengakuan terhadap negara Palestina. "Waktu untuk pengakuan sudah lama ditunggu. Negara Palestina sudah diakui oleh 138 negara lain, " katanya dua minggu lalu di sebuah rapat umum di luar Balai Kota Sheffield.

"Kami percaya pengakuan publik terhadap negara Palestina oleh dewan akan menjadi pernyataan solidaritas yang kuat dan berpengaruh yang kami harap akan membuat iri dewan lain," imbuhnya.

Wakil Ketua Dewan Kota Sheffield, Olivia Blake juga mengatakan, "Sheffield hanya satu kota tetapi kita dapat membuat gerakan simbolis ini dan berharap untuk memberi tekanan pada pemerintah untuk melakukan hal yang sama."