Sukses

Tidak Seperti Eks Presiden Uruguay, Ini 7 Diktator Terkaya Dalam Sejarah

Tujuh diktator ini disebut sebagai tokoh terkaya dalam sejarah.

Liputan6.com, Cairo - Jose Mujica, mantan presiden Uruguay, dijuluki sebagai pemimpin negara termiskin di dunia ketika ia menjabat sebagai Orang Nomor Satu di negara itu.

Bagi dirinya, uang dan jabatan tinggi mungkin bukanlah segalanya. Saat menduduki kursi kepresidenan dari 2010 sampai 2015, bekas gerilyawan itu sempat bergaji hanya US$ 12.000 per bulan.

Namun upahnya sebagai presiden selalu ia sumbangkan sebesar 90 persen untuk badan amal, menurut DW yang dikutip pada Rabu, 17 Juli 2019.

Berlawanan dengan itu, kini kami membahas mengenai kisah diktator terkaya dalam sejarah. Kekuasaan tokoh-tokoh ini kerap dikaitkan dengan kemiskinan negara yang dipimpinnya dari sejak lama.

Kekuasaan, khususnya uang, terkonsentrasi di rekening pemerintah dari diktator itu sendiri. Berikut 7 diktator terkaya di dunia dalam sejarah, seperti dikutip dari www.investopedia.com pada Kamis (18/7/2019).

2 dari 8 halaman

1. Muammar Gaddafi

Ketika aset mantan pemimpin Libya, Muammar Gaddafi, dan saudara-saudaranya dibekukan pada Maret 2011, jumlah yang keluar sangat mencengangkan publik.

Amerika Serikat telah menyita investasi keluarga Gaddafi yang memiliki nilai sebesar US$ 30 miliar, sedangkan Kanada telah membekukan US$ 2,4 miliar, Austria US$ 1,7 miliar dan Inggris US$ 1 miliar.

Namun jumlah itu tidak mendekati kekayaannya yang sebenarnya. Menurut pejabat senior Libya, Gaddafi diam-diam menempatkan lebih dari US$ 200 miliar dalam rekening pribadinya, 'menimbun' real estate dan investasi perusahaan di seluruh dunia sebelum dia terbunuh.

3 dari 8 halaman

2. Bashar al-Assad

Seorang mantan mahasiswa kedokteran mata yang kini menjabat sebagai presiden Suriah, Bashar al-Assad, tidak hanya memperkaya dirinya sendiri secara pribadi, tetapi juga orang-orang terdekatnya.

The Guardian melaporkan bahwa Assad mengumpulkan aset yang dapat direalisasi sekitar US$ 1,5 miliar untuk keluarga dan rekan dekatnya. Menurut perusahaan intelijen Alaco, Assad memegang aset di Rusia, Hong Kong dan berbagai negara bebas pajak dari produk-produk ekspor Suriah.

4 dari 8 halaman

3. Hosni Mubarak

Menjabat sebagai kepala militer selama lebih dari 30 tahun, mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak mengumpulkan kekayaan pribadi, sementara warganya terus berjuang untuk kedaulatan Mesir setiap hari.

Diktator berusia 82 tahun itu konon telah mengumpulkan sekitar US$ 70 miliar selama lebih dari 30 tahun, dengan putra-putranya dan keluarga yang mengendalikan dan mengambil jalan pintas pada semua proyek di Negeri Piramida.

Orang-orang terdekat Mubarak hidup bergelimang kemewahan, plesir ke sana kemaria dan tinggal di istana. Salah satu jaksa penuntut utama negara itu menuduh bahwa keluarga Mubarak mengambil lebih dari US$ 700 miliar anggaran negara.

5 dari 8 halaman

4. Ali Abdullah Saleh

Mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, memerintah negara itu selama 30 tahun sampai ia menyerahkan kekuasaan dengan caranya sendiri. Asetnya dikatakan bernilai antara US$ 32 miliar dan US$ 60 miliar.

6 dari 8 halaman

5. Zine al Abidine Ben Ali

Eks Presiden Tunisia Zine al Abidine Ben Ali dijatuhi hukuman 35 tahun penjara in absentia. Digulingkan oleh revolusi Jasmine, ia menjalani kehidupan yang berlebihan, sementara bangsanya berjuang di bawah kekejaman hak asasi manusia.

Istrinya dikatakan menyimpan emas batangan senilai US$ 37 juta, sedangkan kekayaan bersih Ben Ali ialah US$ 17 miliar.

7 dari 8 halaman

6. Robert Mugabe

Mantan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe mengubah Zimbabwe yang dulunya kaya menjadi 'taman bermain pribadinya', membunuh sebagian besar saingannya dan menjarah Zimbabwe.

Menurut jaringan diplomatik yang dikirim oleh Kedutaan Besar AS di Harare dan diterbitkan oleh Wikileaks, aset Mugabe dikabarkan melebihi US$ 1 miliar. Laporan ini mengatakan, Mugabe dilaporkan memiliki enam tempat tinggal mewah dan beberapa pertanian.

8 dari 8 halaman

7. Teodoro Obiang Nguema Mbasogo

Presiden Equatorial Guinea, Teodoro Obiang Nguema Mbasogo, telah menjarah negaranya yang kaya akan minyak, tidak membagikan kekayaan negara itu kepada warga.

Dia dikatakan punya aset bernilai sekitar US$ 500 juta, sementara warga negaranya hidup dengan penghasilan di bawah US$ 1 per hari.

Sementara itu, putra Mbasogo meneruskan warisan gaya hidup mewah sang ayah, dengan harta senilai US$ 35 juta di Malibu dan memiliki dua mobil Bugatti Veyron senilai US$ 1,7 juta.