Liputan6.com, Ankara - Otoritas Turki melancarkan serangan udara ke wilayah Kurdi di Irak utara pada hari Kamis, sebagai tanggapan atas pembunuhan seorang diplomat mereka di sana, kata menteri pertahanan terkait.
Wakil konsul Turki untuk wilayah semi-otonomi Kurdi Irak ditembak mati pada hari Rabu di ibukota setempat, Erbil.
Sumber kepolisian mengatakan dua orang lainnya juga tewas, demikian sebagaimana dikutip dari Al Jazeera pada Jumat (19/7/2019).
Advertisement
Baca Juga
Tidak ada klaim tanggung jawab atas penembakan itu, tetapi banyak pengamat Irak menunjuk kemungkinan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dianggap Turki sebagai kelompok "teroris", berada di balik serangan itu.
"Menyusul serangan jahat di Erbil, kami telah meluncurkan operasi udara paling komprehensif di Qandil, dan memberikan pukulan berat kepada organisasi teror (PKK)," kata Menteri Pertahanan Hulusi Akar dalam sebuah pernyataan.
Adapun target yang dihancurkan meliputi "posisi persenjataan, penginapan, dan tempat perlindungan" kelompok PKK.
"Pertarungan kami melawan teror akan terus berlanjut hingga titik darah penghabisan," tambahnya.
Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:Â
Kampanye Ofensif Turki Sejak Mei
Sementara itu, Partai Demokrat Kurdistan (KDP), yang kini memimpin pemerintahan wilayah terdampak, menikmati hubungan politik dan perdagangan yang baik dengan Turki.
Tetapi, Turki telah melakukan kampanye ofensif dan pemboman darat di wilayah yang berada di pegunungan Irak utara itu sejak Mei.
Tujannya adalah membasmi PKK yang telah melancarkan pemberontakan bersenjata terhadap Turki sejak 1984.
Awal bulan ini, PKK mengumumkan bahwa salah satu serangan udara oleh Turki membunuh pemimpin seniornya, Diyar Gharib Mohammed, bersama dengan dua simpatisan lainnya.
Seorang juru bicara PKK juga mengatakan pada hari Kamis, bahwa mereka menolak keras tuduhan terlibat dalam penembakan diplomat Turki, Rabu lalu.
Advertisement
Diplomat Turki Tewas Diberondong Tembakan
Seorang diplomat Turki termasuk di antara dua orang yang ditembak mati pada Rabu 17 Juli di Irbil, ibu kota Wilayah Kurdistan Irak.
Penembakan itu terjadi sekitar pukul 14.30 waktu setempat di restoran HuQQabaz di Airport Road, antara Dream City dan distrik Kekaisaran Irbil.
Menurut laporan BBC pada hari Kamis, para korban tengah makan di sebuah restoran ketika orang-orang bersenjata melepaskan tembakan. Mereka dilaporkan sebagai wakil konsul Turki di kota itu dan seorang warga sipil Irak.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk "serangan keji" tersebut.
Tidak ada yang sejauh ini mengklaim sebagai dalang serangan. Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah berperang selama puluhan tahun di Turki dan memiliki basis di Irak, telah membantah terlibat.