Sukses

Terkuak, Ini Identitas Tersangka Pembakar Gedung Kyoto Animation

Kepolisian Jepang telah mengungkap identitas tersangka pembakar gedung Kyoto Animation.

Liputan6.com, Tokyo - Kepolisian Jepang telah mengungkap identitas tersangka pembakar gedung Kyoto Animation. Insiden kebakaran yang dimaksud terjadi pada Kamis, 18 Juli 2019 dengan 33 orang dinyatakan tewas.

Nama terduga pembakar itu adalah Shinji Aoba, lapor BBC News dikutip Jumat (19/7/2019). Saat ini ia tengah berada dalam tahanan polisi di rumah sakit, karena turut menderita luka bakar.

Warga yang menyaksikan penangkapan Shinji Aoba mengatakan, mereka mendengar tersangka mengeluh perusahaan anime itu telah mencuri karyanya.

Polisi Jepang mengatakan penyerang memasuki gedung dan memercikkan cairan yang mudah terbakar dari ember sebelum menyalakannya sambil berteriak: "Mati!"

Sebagaimana diketahui, Kyoto Animation (KyoAni) adalah perusahaan Jepang yang memproduksi film dan novel grafis. Satu di antara yang paling terkenal adalah K-On!

Sementara itu, hubungan tersangka dengan perusahaan masih belum jelas hingga saat ini. Begitu pula dengan motif sebenarnya yang dimiliki pelaku.

Presiden KyoAni baru-baru ini mengatakan pihaknya sempat menerima ancaman dalam bentuk surat elektronik. Namun, ia tidak tahu apakah hal itu terhubung dengan serangan tersebut.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Warga Jepang Berduka

Setelah serangan itu, warga Jepang telah berkumpul di luar gedung studio. Mereka meletakkan karangan bunga dan berdoa.

Insiden itu adalah pembunuhan massal terburuk di Jepang sejak serangan pembakaran terencana di Tokyo, di mana menewaskan 44 orang pada tahun 2001.

Area di sekitar studio, yang terletak di antara dua jalur kereta api, telah ditutup pada Jumat pagi.

Beberapa truk pemadam kebakaran tetap bersiaga di sana hingga Jumat, dengan beberapa petugasnya terlihat masih berupaya memadamkan sisa-sisa api yang muncul.

Warga juga melakukan kampanye crowdfunding atau penggalangan dana. Uang sebesar US $ 1,3 juta atau lebih telah berhasil dikumpulkan untuk membantu para korban dan keluarga mereka.

Â