Liputan6.com, Kyoto - Pria yang diduga melakukan serangan pembakaran mematikan di sebuah studio animasi Jepang mungkin telah mengunjungi TKP beberapa hari sebelum beraksi, menurut laporan media setempat.
Tetangga melihat seorang pria menyerupai Shinji Aoba (41) dekat kantor Kyoto Animation (KyoAni) sebelum kebakaran Kamis 18 Juli lalu, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (21/7/2019).
Advertisement
Baca Juga
Aoba yang menderita luka bakar parah, ditahan polisi dan dipindahkan ke rumah sakit di Osaka. Polisi menahan Aoba karena dicurigai membakar KyoAni.
Pada Sabtu 20 Juli, seorang pria meninggal di rumah sakit karena luka-lukanya, sehingga jumlah korban tewas dari serangan menjadi 34.
Api menyapu kantor studio KyoAni pada Kamis 18 Juli pagi waktu lokal, melukai banyak orang lain dalam apa yang merupakan salah satu pembunuhan massal terburuk di Jepang dalam beberapa tahun terakhir.
Ada Tersangka di TKP Sebelum Kejadian
Seorang wanita mengatakan kepada kantor berita Kyodo bahwa dia melihat seorang pria mirip Aoba dekat gedung KyoAni pada Senin 15 Juli. Dia mengatakan pria itu membawa dua kotak yang tampaknya berisi kaleng bensin.
Dua siswa juga melaporkan melihat seorang pria berpakaian serupa dengan tersangka pada Rabu 17 Juli malam. Salah satu siswa mengatakan pria itu mirip dengan Aoba dan sedang berbaring di bangku sekitar 500 m jauhnya dari KyoAni.
Simak video pilihan berikut:
Dugaan Motif
Media lokal melaporkan, menurut dugaaan sementara, motif Aoba adalah balas dendam. Ia menuduh studio animasi menjiplak novelnya.
Orang-orang yang menyaksikan penangkapan Shinji Aoba mengatakan bahwa mereka mendengarnya mengeluh bahwa perusahaan telah mencuri idenya.
Aoba dibawa ke rumah sakit di Kyoto dan, pada hari Sabtu, dipindahkan ke rumah sakit di Osaka. Dia belum secara resmi diinterogasi tentang motifnya, karena polisi menunggunya pulih dari cedera.
Lembaga penyiaran publik NHK melaporkan bahwa ia memiliki catatan kriminal dan sebelumnya dipenjara karena mencuri uang dari sebuah toko serba ada.
Presiden KyoAni mengatakan, dia baru saja menerima surat ancaman tetapi tidak tahu apakah itu terhubung dengan serangan.
Advertisement