Liputan6.com, Caracas - Listrik dilaporkan padam secara nasional di Venezuela, termasuk ibu kota Caracas, yang menurut Menteri Informasi negara itu, Jorge Rodriguez, disebabkan oleh "serangan elektromagnetik".
Rodriguez menambahkan bahwa pihak berwenang sedang dalam proses memulihkan kembali layanan listrik, di mana akan kembali normal pada Selasa ini.
Dikutip dari Al Jazeera pada Selasa (23/7/2019), pemadaman listrik berlangsung sejak Senin sore pukul 16.41 waktu setempat.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa warga mengatakan pemadaman kali ini merupakan yang terbesar dalam krisis listrik yang melanda Venezuela sejak Maret lalu.
"Pemadaman ini adalah bencana besar," kata Bernardina Guerra (51), seorang petugas kebersihan yang tinggal di Caracas.
"Saya tinggal di bagian timur kota, dan di sana, lampu padam setiap hari. Setiap hari keadaannya lebih buruk," lanjutnya miris.
Sebanyak 14 negara bagian Venezuela mengalami kehilangan pasokan listrik pada hari Senin, menurut saksi mata kepada kantor berita Reuters.
Perusahaan listrik nasional Venezuela, Corpolec, hanya melaporkan gangguan yang mempengaruhi sektor ibu kota, Caracas, namun sama sekali tidak menyinggung penjelasan untuk kasus serupa di berabagi wilayah lainnya.
Presiden Venezuela Tuding Ulah Teroris
Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyalahkan "teroris" --yang tidak disebutkan namanya-- atas pemadaman listrik di seluruh negara itu.
Maduro juga mengklaim para teroris telah menyerang pembangkit listrik tenaga air Guri di selatan negara itu, yang memasok listrik ke 80 persen dari 30 juta penduduk Venezuela.
Kegagalan besar lainnya pada bulan April membuat sebagian besar negara itu, termasuk Caracas, dalam kegelapan, meskipun itu berlangsung berjam-jam, bukan berhari-hari.
Pemadaman listrik adalah kejadian umum di Venezuela, terutama di daerah terpencil di wilayah barat.
Pemerintah biasanya menyalahkan teroris atas sabotase, tetapi para ahli mengatakan bahwa kurangnya investasi, manajemen yang buruk dan korupsi adalah penyebab yang lebih mungkin.
Krisis ekonomi akibat hiperinflasi telah menyebabkan kekurangan pasokan makanan dan obat-obatan pada negara kaya minyak itu.
Hal tersebut mendorong lebih dari empat juta rakyat Venezuela untuk meninggalkan negara mereka, dan mengungsi ke beberapa negara tetangga, seperti Kolombia, Guyana, dan Brasil.
Advertisement
Memperburuk Krisis Keuangan Venezuela
Pemadaman listrik pada bulan Maret, di mana disebut terburuk dalam beberapa dasawarsa, memengaruhi seluruh 23 negara bagian, dan menyebabkan jutaan orang kehilangan pasokan air dan akses telekomunikasi.
Hal itu memperburuk krisis keuangan yang telah mengurangi separuh nilai perekonomian Venezuela.
"Ini membuat saya takut kami akan kembali menghadapi pemadaman nasional," ujar Maria Luisa Rivero (46) seorang pengusaha asal kota Valencia, di negara bagian Carabobo.
"Hal pertama yang saya lakukan adalah berlari untuk membekukan makanan saya, sehingga tidak memburuk seperti yang terakhir kali terjadi pada bulan Maret. Menghabiskan banyak uang untuk membeli makanan, namun tidak terpakai karena membusuk," katanya.
Â
Simak video pilihan berikut:Â