Sukses

Ini Alasan Wanita Korea Tak Bisa Lepas dari Kosmetik

Sering terjadi di Korea Selatan, perempuan mengekspresikan 'ketidaksenangan' mereka dengan mengumpulkan uang untuk berbelanja produk kosmetik setiap hari.

Liputan6.com, Jakarta Tidak ada yang menyangkal bahwa pemain drama hingga Boyband dan Girlband Korea Selatan memiliki paras yang rupawan sehingga membuat orang lain kagum dengannya.

Pada 2018, seorang wanita berusia 25 tahun mengatakan kepada surat kabar Chosun Ilbo tentang bagaimana di hari ketika ia tidak makeup karena komitmen kerja, para pria mengajukan pertanyaan kepadanya seperti, "Apakah kamu sakit?" dan "Apakah kamu menyerah melakukan makeup?" sekitar sepuluh kali.

Wanita kerap mendapat tekanan untuk memakai kosmetik saat berada di depan publik adalah kehidupan normal di Korea Selatan. Itu hal yang biasa jika ingin berkenalan, atau bertemu orang asing dengan cara yang sempurna, agar mendapat komentar baik.

Wanita di Korea Selatan juga terkadang diberi tahu bahwa makeup adalah bagian dari sopan santun yang layak. Mereka dianggap tidak sopan untuk muncul di tempat kerja atau untuk janji temu tanpa menggunakan kosmetik.

Seorang wanita di negara tersebut jika tampil di depan umum tanpa make up, sering kali dikatakan 'terlihat lelah'. Kata itulah cara terselubung untuk mengatakan kepada seseorang bahwa mereka terlihat buruk.

Lalu muncul juga sugesti bahwa wanita 'lelah' itu mungkin mereka yang tiak memiliki waktu untuk berdandan sebelum meninggalkan rumah, bahwa tidak dibuat-buat bukanlah pilihan yang disengaja.

Makeup bukan satu-satunya aspek dari penampilan yang ditantang. Wanita Korea Selatan juga merasakan tekanan untuk tetap langsing, dengan televisi dan iklan penuh dengan gambar-gambar selebriti tinggi dan kurus.

Dalam situasi ini, beberapa wanita menolak untuk merasa malu atas tipe tubuh mereka, dengan sekelompok model ukuran besar berusaha untuk mengubah apa yang dianggap cantik.

2 dari 2 halaman

Dianggap sebagai perubahan

Percakapan tentang kosmetik kali ini merupakan salah satu front dalam dialog nasional yang luas di Korea Selatan, mengenai konvensi sosial yang lebih banyak orang menemukan keberanian untuk berbicara, dan secara terbuka menentang.

Korea Selatan terkenal sebagai negara dengan tekanan sosial tingkat tinggi. Siapa pun yang tinggal di sini dapat memberi tahu seberapa sering orang-orang tua berbicara bahwa ada banyak hal yang harus mereka lakukan, ada pilihan untuk bagaimana mereka akan hidup.

Oleh karena itu, ada anggapan bahwa mengambil risiko dengan melanggar peraturan, adalah tidak bijaksana dan lebih baik untuk mengikuti orang banyak. Jenis pemikiran ini bahkan berlaku untuk masalah penampilan dan pakaian; seorang wanita yang menolak untuk memakai make-up bisa dianggap aneh atau pemberontak.

Dalam poin ini, akan sangat membantu jika ada tokoh-tokoh yang dikenal luas untuk beragumen suatu alasan.

Pada waktu yang sama, orang biasa harus memiliki motivasi sendiri untuk mencari perubahan.

 

 

Reporter: Aqilah Ananda Purwanti