Sukses

Kelabui Imigrasi Australia, 7 Liter Sabu Disembunyikan dalam Bola Salju

Terdapat sebanyak 15 bola salju yang terdeteksi positif diisi oleh metamfetamin.

Liputan6.com, Canberra - Pihak berwenang Australia menyita tujuh liter sabu cair yang disembunyikan dalam bola salju. Paket itu datang dari Kanada dan diamankan di Sydney, kata otoritas pada Selasa 23 Juli.

Terdapat sebanyak 15 bola salju yang terdeteksi positif diisi metamfetamin, kata otoritas perbatasan Australia yakni ABF dalam rilis berita seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (24/7/2019).

Nilai obat terlarang itu kurang lebih US$ 698.000 (sekira Rp 9,7 miliar).

Dalam sebuah video yang dirilis oleh ABF, tampak bola salju yang berisi patung-patung karakter kartun. Saat dikocok, terdapat glitter atau zat berkilau yang berputar-putar di dalam cairan.

"ABF telah banyak berinvestasi dalam kemampuan teknologi kami dalam beberapa tahun terakhir, sehingga kami dapat melihat lebih jauh ke dalam setiap paket daripada sebelumnya," kata komandan regional ABF NSW Danielle Yannopoulos.

"Petugas kami terus membuktikan, berulang kali, bahwa para penjahat yang berusaha menyembunyikan zat-zat ini (sabu-red) dengan cara yang baru dan imajinatif hanya menghabiskan waktu mereka," lanjut pejabat perbatasan Australia tersebut. "Tidak peduli seberapa pintar Anda menyembunyikan - kami bisa menemukannya."

Simak pula video pilihan berikut:

2 dari 3 halaman

Australia Ungkap Pabrik Sabu Rahasia

Sementara itu pada Oktober tahun lalu, Australia berhasil menyingkap pabrik sabu rahasia. Industri itu berskala sangat besar dan diperkirakan mampu memproduksi obat-obatan terlarang senilai ratusan juta dolar.

Tiga orang ditangkap oleh polisi atas tuduhan kejahatan narkoba yang berkaitan dengan temuan pabrik sabu itu, sementara seorang pria lainnya sedang dalam pengejaran polisi.

Petugas memperkirakan bahwa nilai komersial dari temuan narkoba itu bisa mencapai "ratusan juta" dan pabrik tersebut telah beroperasi selama beberapa waktu.

"Fasilitas ini --sesuatu yang bisa Anda gambarkan sebagai 'laboratorium super'-- adalah salah satu pabrik sabu terbesar yang pernah ditemukan di Australia Selatan," kata penyelidik kepolisian Australia Selatan, Mark Trenwith, seperti dikutip dari ABC Indonesia.

Pabrik rahasia berskala industri ini ditemukan di sebuah properti di Croydon sebagai bagian dari operasi gabungan yang sedang berlangsung dimana polisi telah melakukan penggeledahan di Scotia Street.

Penyelidik Mark Trenwith mengatakan, sejumlah besar bahan kimia prekursor ditemukan dan diperkirakan ada ratusan kilogram bubuk pseudoephedrine di alamat tersebut.

"Hasil paling signifikan dari operasi gabungan ini adalah ratusan kilogram sabu berhasil dicegah dipasarkan di masyarakat," katanya.

Dia mengatakan pengujian lebih lanjut akan diperlukan untuk menentukan sifat yang tepat dari sabu itu.

3 dari 3 halaman

Ratusan Kilogram

Trenwith menambahakan, polisi memperkirakan ratusan kilogram serbuk sabu ditemukan di properti itu dan begitu banyak perlengkapan obat yang mungkin memerlukan alat pengangkat khusus untuk membongkar tempat kejadian.

"Kami mungkin diminta untuk membawa peralatan pengangkat khusus, seperti forklift, truk untuk membongkar dan menghancurkan lab itu karena ukuran dan berat komponen yang terlibat," katanya.

"Proses konstruksi (juga) sedang berlangsung di situs ini untuk membangun laboratorium yang lebih besar, peralatan laboratorium rahasia mereka."

Dia mengatakan sejumlah besar bahan kimia prekursor sabu ditemukan di lokasi itu, menimbulkan bahaya besar bagi rumah-rumah yang berada di sekitar bangunan tersebut di daerah itu.

"Mereka mengandung bahan kimia beracun, sering dikaitkan dengan kebakaran dan ledakan," katanya.

"Ini adalah proses yang sangat berbahaya, ada banyak tabung berukuran sangat besar yang digunakan untuk mencampur campuran bahan kimia beracun ini ... bahaya ledakan dan kebakaran tidak dapat diremehkan.

Dalam hal peralatan, pabrik sabu itu merupakan fasilitas rahasia berukuran industri terbesar yang pernah dilihat oleh kepolisian Australia Selatan, kata Trenwith.