Liputan6.com, Chicago - Boeing dilaporkan tengah mempertimbangkan untuk menghentikan produksi varian pesawat 737 MAX, jika banyak maskapai dan regulator aviasi masih mengandangkan (grounded) armada tersebut.
Perusahaan aviasi asal Amerika Serikat itu melaporkan kerugian kuartal terbesarnya sebesar US$ 3,4 miliar pada Rabu 24 Juli 2019 akibat kebijakan grounded.
Jika grounded di seluruh dunia berlanjut, Boeing mengatakan akan mempertimbangkan untuk mengurangi atau menghentikan produksi 737 MAX sepenuhnya, demikian seperti dikutip dari BBC, Kamis (25/7/2019).
Advertisement
Baca Juga
Akan tetapi, bos Boeing, Dennis Muilenburg yakin pesawat akan kembali mengudara pada bulan Oktober.
"Ketika upaya untuk mendukung penerbangan kembali secara aman 737 MAX terus berlanjut, kami akan terus menilai rencana produksi kami," kata Muilenburg.
Ia hanya akan mempertimbangkan untuk mengurangi atau menghentikan produksi 737 MAX hanya jika grounded terus berlanjut.
Seluruh armada kapal utama Boeing 737 MAX dikandangkan sejak Maret 2019 setelah kecelakaan penerbangan Ethiopian Airlines yang menewaskan 157 orang.
Lima bulan sebelumnya, 189 orang tewas dalam kecelakaan Lion Air.
Kedua tragedi nahas tersebut sama-sama berpesawat Boeing 737 MAX. Regulator penerbangan AS (FAA) kemudian mengeluarkan regulasi grounded kepada pesawat yang disebut oleh Boeing sebagai varian terbaru dari 737-nya.
Simak video pilihan berikut:
Grounded Sempat Akan Dicabut
Boeing 737 MAX sempat akan diberikan izin terbang pada akhir Juni. Hal itu disampaikan oleh perwakilan otoritas penerbangan udara AS kepada badan penerbangan PBB pada Kamis, 23 Mei 2019 lalu.
Namun, perwakilan FAA menekankan bahwa belum ada tanggal pasti terkait penerbangan kembali tipe pesawat Boeing 737 MAX itu, sebagaimana dikutip dari South China Morning Post pada Jumat 24 Mei 2019.
Jika dapat beroperasi kembali sesuai target yang telah ditentukan, sejumlah maskapai akan dapat mengurangi kerugian yang harus ditanggung. American Airlines Group, Southwest Arlines, dan United Airlines telah menangguhkan penerbangan Boeing 737 MAX hingga Juli dan Agustus tahun ini.
Langkah itu menyusul dua kecelakaan fatal pesawat dengan tipe sama yang menewaskan 346 orang dari Lion Air JT610 di Indonesia dan Ethiopian Airlines ET302 di Addis Ababa.
Advertisement