Sukses

26-7-1865 Ibu Kota Selandia Baru Pindah dari Auckland ke Wellington

Pada hari ini 1865 silam, ibu kota Selandia Baru berpindah ke Wellington.

Liputan6.com, Jakarta - Ibu kota Selandia Baru berpindah dari Auckland ke Wellington. Momentum bersejarah itu terjadi pada 26 Juli 1865 silam. Perpindahan pusat pemerintahan itu terjadi atas rekomendasi komisi Australia yang ditunjuk secara khusus, seperti yang dikutip today in history dari laman nzhistory.govt.nz pada Kamis (25/7/2019), 

Untuk merealisasikan rencana, bekas kantor majelis Dewan Provinsi Wellington diubah menjadi gedung baru bagi parlemen nasional.

Banyak hal menjadi faktor penyebab perpindahan ibu kota. Salah satunya adalah lokasi parlemen Selandia Baru yang telah menjadi bahan perdebatan selama beberapa tahun.

Bagi masyarakat Pulau Selatan, pelayaran laut yang jauh ke Auckland adalah tantangan tersendiri. Masalah ini semakin mengemuka ketika populasi Canterbury dan Otago tumbuh pesat pada tahun 1860-an.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sebuah komisi independen dibentuk untuk memilih ibu kota yang baru; yang dapat dijangkau dengan mudah oleh seluruh penduduk Selandia Baru dari berbagai wilayah.

Panitia khusus itu konon dipilih oleh gubernur koloni-koloni Australia. Setelah mengunjungi Wellington, Whanganui, Picton, Port Underwood, Havelock dan Nelson; komite itu memilih Wellington.

Pada tanggal yang sama, yakni 26 Juli terjadi sejumlah peristiwa bersejarah. Beberapa di antaranya New York menjadi Negara Bagian ke-11 Amerika Serikat serta Liberia menjadi republik pertama di Afrika.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Bendera Selandia Baru Mirip Australia?

Sementara itu, bendera Selandia Baru pernah dikatakan mirip dengan panji Negeri Kanguru, Australia.

Pejabat pelaksana Perdana Menteri Selandia Baru, Winston Peters, pada Juli 2018 menegur negara Canberra perihal bendera nasional. Pria yang juga menjadi wakil perdana menteri ini menuduh Negeri Kanguru telah "menjiplak" desain bendera Selandia Baru.

Hubungan antara kedua negara dilaporkan sedang tidak harmonis sejak absensinya PM Selandia Baru Jacinda Ardern karena cuti melahirkan selama enam minggu kala itu; menyusul sejumlah kasus pendeportasian warga negara Negeri Kiwi dari Australia.

Para ahli mengatakan, ketegangan yang terus meningkat itu membuat hubungan yang dulu kuat menjadi rapuh pada akhir tahun 2018.

Oleh sebab itu, Peters kala itu menuntut agar pemerintah Australia segera mengubah benderanya, karena dinilai terlalu mirip dengan bendera Selandia Baru.

"Kami memiliki bendera yang diwariskan turun temurun, tapi telah ditiru oleh Australia. Mereka seharusnya benar-benar mengubahnya dan menghormati fakta bahwa desain bendera kami memang seperti itu dari dahulu," ujar Peters kepada TVNZ.

Akademisi mengatakan, hubungan Australia dan Selandia Baru tidak bisa lagi bersatu seromantis dahulu. (iStockphoto)

Sebuah jajak pendapat yang dikelola oleh New Zealand Herald menemukan sebanyak 62% responden mendukung Peters dan mendesak Australia untuk mengubah benderanya.

Seperti diberitakan oleh The Guardian, Rabu (25/7/2018), ini bukan kali pertamanya Peters meminta Australia untuk membuat desain baru bendera negara mereka. Dalam referendum tahun 2016, ia menyebut bahwa status quo bendera Selandia Baru harus dikembalikan.

"Satu hal yang pasti yaitu bendera kami terlihat mirip dengan Australia, mereka meniru desain kami," sebut Peters. "Oleh sebab para pemimpin politik Australia baru-baru ini menandatangani pengesahan kepala negara, maka Australia harus mengubah benderanya dengan segera. Dengan demikian bendera kami bisa kembali memiliki ciri khasnya".

Bendera Selandia Baru dan Australia memiliki kemiripan yang mencolok. Keduanya menampilkan latar belakang biru, Union Jack (bendera kerajaan Inggris) di pojok kiri, dan bintang-bintang. Bedanya hanya terletak pada jumlah dan warna bintang.

Bendera Selandia Baru diperkenalkan pada 1869 dan dijadikan bendera kebangsaan pada 1902. Sedangkan bendera Australia resmi ditetapkan 50 tahun setelahnya, yakni pada 1954 setelah melalui tiga iterasi (perulangan) sejak pemilihan desain awal pada 1901 melalui sebuah sayembara.

Salah seorang warga Selandia Baru, William Stevens, masuk dalam 5 besar pemenang lomba desain bendera Australia kala itu. Ia pernah melontarkan candaan bahwa jika Selandia Baru memutuskan untuk menjadi bagian dari Australia, maka proses mengubah Bendera akan lebih mudah.