Liputan6.com, Stockholm - Menteri Negara Swedia Niklas Johansson bersama pejabat pemerintah Swedia lainnya telah menerima kunjungan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Kementerian Luar Negeri Swedia, Kamis 25 Juli 2019.
Pejabat Swedia yang turut menyambut adalah Deputi Dirjen urusan Asia dan Pasifik Cecilia Ruthsröms-Ruin, Dubes Marina Berg, dari Business Sweden adalah Andre Nillson dan Johan Enerback.
Mengenakan batik, Niklas Johansson menyambut hangat Ridwan Kamil.
Advertisement
Baca Juga
Dalam kata sambutannya Menteri Muda Swedia tersebut mengatakan bahwa Swedia menginginkan peningkatan hubungan n Indonesia. Sektor yang menjadi perhatian Swedia adalah transportasi, pengembangan SDM, sumber energi baru dan terbarukan serta perlistrikan, demikian seperti dikutip dari rilis resmi KBRI Stockholm, Jumat (26/7/2019).
Kata "Kang Emil"
Dalam pidato balasannya Ridwan Kamil atau karib disapa "Kang Emil" menyatakan bahwa muhibah ini merupakan kunjungan kedua dan mengagumi perkembangan teknologi dan inovasi di Swedia. Pada waktu menyatakan sumpah sebagai gubernur Jabar, dia berpikir untuk belajar "Swedish Way."
Sudah merupakan tekadnya untuk menjadikan Jabar sebagai selah satu propinsi terdepan untuk pengembangan teknologi dan industri.
Berpenduduk lebih dari 46 juta jiwa dan tidak jauh dari ibukota Indonesia, menurut Rdwan Kamil Jabar adalah daerah tujuan investasi. Menurut catatan BKPM sampai Mei 2019 saja invstasi ke Jabar sudah meraup 5, 57 miliar Dollar AS.
"Saya ingat Amazon datang dan mereka bilang bahwa Jabar adalah tempat yang cocok untuk pusat data, tidak hanya untuk Indonesia namun Asia-Pasifik. Ini berarti perdagangan e-commerce ASEAN bisa memulai data yang didaftarkan di Jabar. Tidak hanya satu tetapi tiga lokasi di Jabar. Nilai yang diinvestasikan bisa mencapai Rp 30 triliun (2 Milyar Dollar AS)," kata Kang Emil.
Dijelaskan oleh Gubernur Jabar bahwa perusahaan Inggris yang bergerak dalam bidang energi plastik dan Pemda Jabar teah menandatangani suatu persetujuan untuk membangun 5 (lima) pusat daur ulang kimia untuk mengurangi polusi plastik.
Simak video pilihan berikut:
Puji Hubungan RI - Swedia
Gubernur Jabar lebih lanjut menghargai hubungan Indonesia dan Swedia. Swedia adalah mitra yang dipercaya dan mengharapkan agar investasi langsung juga memenuhi harapan Indonesia. Antara lain alih teknologi serta memberdayakan masyarakat setempat.
Niklas Johansson setuju dengan pernyataan Kang Emil bahwa human development adalah sangat penting mengingat esensi dari pengembangan SDM adalah peningkatan kualitas manusia. Ini jauh lebih utama daripada sekedar peningkatan ekonomi saja.
Johansson menyatakan bahwa beberapa lembaga keuangan Swedia berniat untuk memberikan fasilitas pembiayaan untuk proyek besar. Fasilitas dalam bentuk kresidt ekspor ini dibutuhkan untuk membiayai proyek-proyek besar seperti sumber energi baru dan perlistrikan di Indonesia.
Jumat 26 Juli telah dijadwalkan pertemuan di kantor Business Sweden, World Trade Centre Swedia. Topik yang dibahas adalah "Apakah jalan terbaik untuk meningkatkan kerjasama ekonomi?".
Dari pihak Swedia telah dijadwalkan beberapa pembicara antara lain Swedish Institute, National Export Credit Guarantee dan Swedish Export Credit Agency.
Dalam pertemuan di hari pertama sejumlah perusahaan terkenal dari Swedia ikut menyambut kedatangan Kang Emil, yaitu IKEA, Scania, Supertext, NIR (International Council of Sweden Business Industry), Swedish Energy Agency, H&M, Aztra Zeneca, Bombardier dan Business Sweden.
Advertisement