Sukses

4 Orang Tewas dalam Penembakan di California

Sementara itu, jumlah korban luka juga diketahui bertambah dari 11 menjadi 15 orang.

Liputan6.com, Sacramento - Empat orang dinyatakan tewas dalam sebuah insiden penembakan di festival makanan California, Amerika Serikat. Termasuk dari yang meninggal adalah pria pelaku penembakan, kata kepala polisi Scott Smithee dalam konferensi pers pada Minggu, 28 Juli 2019 malam waktu lokal.

Sementara itu, jumlah korban luka juga diketahui bertambah dari 11 menjadi 15 orang, termasuk beberapa yang menderita luka tembak.

Dilaporkan oleh Channel News Asia, polisi dan ambulans telah diluncurkan ke lokasi kejadian di California, dikutip Senin (29/7/2019). Sebuah video yang diposting di media sosial menunjukkan beberapa orang di acara tersebut berlari untuk berlindung, khususnya ketika suara tembakan terdengar.

"Petugas berada di daerah itu, dan menangkap tersangka dalam waktu kurang dari satu menit. Tersangka ditembak dan dibunuh," kata kepala polisi Gilroy, Scot Smithee.

Seorang anggota dewan kota mengatakan kepada media sebelumnya bahwa seorang tersangka telah ditahan. 

Belakangan diketahui pria bersenjata itu tampaknya telah memotong pagar untuk masuk ke dalam acara. Adapun festival itu telah mendekati periode penutupan ketika penembakan dilaporkan terjadi pada sekitar pukul 17.30.

Simak pula video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Penuturan Saksi Mata

Seorang saksi mata, Julissa Contreras, mengatakan kepada NBC Bay Area, dia melihat seorang pria kulit putih berusia 30-an menembakkan senapan yang mampu menembakkan tiga hingga empat peluru per detik.

"Ia menembak cepat," katanya. "Aku bisa melihatnya menembak ke segala arah. Dia tidak membidik siapa pun secara khusus. Itu hanya dari kiri ke kanan, kanan ke kiri."

"Dia benar-benar siap dengan apa yang dia lakukan," katanya.

Gloria Parker, saksi lain, mengatakan kepada NBC Bay Area, ia dan orang lain mulai berlari ketika mereka mendengar 10 hingga 15 suara letupan yang awalnya mereka pikir adalah petasan.

"Ada banyak polisi di sana," katanya.

Hingga berita ini turun, kasus tersebut masih berkembang.