Sukses

Laporan Langsung dari Lokasi Banjir Setinggi Leher, Reporter Ini Tuai Pujian

Reporter ini melaporkan langsung dari banjir setinggi leher. Dengan mikrofon diangkat melampaui air.

Liputan6.com, Kot Chatta - Seorang jurnalis televisi di Pakistan menjadi buah bibir gara-gara siaran langsung dari tengah banjir dengan ketinggian mencapai batas lehernya. Mikrofon yang dipegangnya diangkat melampaui air, lalu ia melaporkan kondisi di sana.

Menurut Euronews yang dikutip Jumat (8/7/2019), wartawan bernama Azadar Hussain itu melaporkan banjir baru-baru ini di wilayah Kot Chatta, Pakistan tengah untuk jaringan GTV.

Presenter GTV di studio mengatakan wartawan mereka sengaja masuk ke dalam air untuk menjelaskan kesulitan yang dialami oleh penduduk lokal. Sebuah gambar saat Hussein dalam kondisi sebagian terendam kemudian muncul di layar, di mana hanya kepala dan mikrofonnya yang terlihat.

Dia menjelaskan bahwa air banjir dari sungai Indus telah merendam ribuan hektar lahan pertanian dan sekarang mengancam daerah pemukiman.

Penduduk setempat mengatakan bahwa pemerintah distrik tidak mengambil tindakan apa pun. Sementara hujan terus bergerak ke arah daerah pemukiman dan tanaman telah terendam," tambahnya.

"Penduduk setempat telah memprotes dan mengajukan banding kepada Ketua Menteri Punjab dan Perdana Menteri Imran Khan bahwa tindakan cepat harus diambil agar selamat dari kerusakan akibat banjir."

2 dari 3 halaman

Respons Netizen

Reaksi di media sosial terhadap laporan itu beragam. Sejumlah di antaranya mengkhawatirkan keselamatan sang jurnalis, tak sedikit yang memuji aksinya.

Pengguna Twitter Hassan Shah mengatakan itu "meningkatkan standar" jurnalisme "hingga tak terbatas dan melampaui".

Sementara itu, netizen lainnya, Priyanka Patel mengatakan bahwa Hussein telah melakukan "dedikasi melampaui kata-kata".

Dia menambahkan: "Ini level lain, pujian untuk pria ini."

 

3 dari 3 halaman

Komentar Sesama Wartawan

Tetapi jurnalis Pakistan Omar Quraishi menunjukkan sisi serius melakukan laporan semacam itu.

Dia mengatakan: "Ini memberi tahu kita banyak tentang cara media memperlakukan staf mereka, terutama wartawan yang bekerja di daerah terpencil."

"Dengan asumsi dia tidak duduk, ini benar-benar berbahaya dan saya sangat meragukan bahwa dia mendapatkan asuransi jiwa dari bosnya."

Saat ini tengah musim hujan di Pakistan, dan cuaca hujan seperti itu diperkirakan akan menyebar lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan.

Menurut Otoritas Manajemen Bencana Nasional, setidaknya 71 orang telah tewas di Pakistan pada bulan lalu karena insiden terkait hujan.

Video Terkini