Sukses

Waspada Para Pecinta Kopi, Ini 5 Kasus Kematian Akibat Kelebihan Kafein

Kafein tidak hanya terkandung dalam kopi saja. Melainkan ada sejumlah hal lainnya seperti minuman berenergi.

Liputan6.com, Jakarta - Kafein yang terkandung dalam kopi sudah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari bagi banyak orang. Sesuatu yang langsung kita cari begitu bangun tidur.

Namun nyatanya, kafein tidak hanya terkandung dalam kopi saja. Melainkan ada sejumlah hal lainnya seperti minuman berenergi.

Tapi, tahukah Anda bahwa konsumsi kafein itu ada batasnya dan tidak sembarangan bisa asal diminum. Sejumlah kasus ini mengajarkan kita agar selalu tahu dengan takaran atau dosis.

Seperti dikutip dari laman Listverse.com, Sabtu (3/8/2019) berikut 5 kasus kematian lantaran kafein:

2 dari 6 halaman

1. Remaja Amerika Serikat

Seorang remaja di Amerika Serikat meninggal dunia akibat overdosis kafein.

Davis Allen Cripe, nama korban, diduga memiliki kebiasaan menegak tiga minuman kafein setiap dua jam sekali.

Davis diketahui mengalami aritmia yaitu suatu tanda atau gejala gangguan detak jantung atau irama jantung.

Remaja asal South Carolina tersebut meninggal dunia pada 26 April 2016 lalu setelah sebelumnya pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Dalam konferensi pers ahli forensik Gary Watts mengungkapkan, penyebab kematian remaja berusia 16 tahun itu.

Efek dari minuman yang kaya akan kafein itu, mengakibatkan detak jantung Cripe yang tidak beraturan. Dia mengalami kondisi bernama aritmia dan pingsan. Cripe sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak terselamatkan.

Menurut Watts, Cripe adalah remaja yang sehat, bukan pengkonsumsi alkohol apalagi narkoba. Namun jumlah kafein yang dikonsumsi Cripe sebelum meninggal sudah melebihi batas maksimal.

3 dari 6 halaman

2. Kafein dan Alkohol

Di Amerika Serikat, mencampur kafein dan alkohol dalam minuman Four Loko menyebabkan beberapa orang muda bertindak gila.

Beberapa dari mereka bahkan meninggal. Minuman ini kaya akan kandungan alkohol. Tetapi mereka datang dalam rasa buah yang berbeda, sehingga banyak yang mengonsumsinya.

Penambahan kafein membuat seseorang mabuk lebih cepat dan dapat memicu perubahan kepribadian.

Kasus mengerikan pernah dialami oleh Athena Gervais yang baru berusia 14 tahun. Dia pergi ke pesta yang berlokasi di sebuah hutan dan menghabiskan beberapa minuman tersebut.

Minuman itu menyebabkan dia bertindak aneh dan dia tak lama ia tak sadarkan diri. Tubuhnya ditemukan beberapa hari kemudian dalam keadaan meninggal dunia.

4 dari 6 halaman

3. Kafein Tablet

James Stone yang berusia 19 tahun bertekad untuk mendapatkan pekerjaan pada 2007. Dia merasa membutuhkan kafein untuk tetap terjaga dan sehingga bisa mengirimkan sebanyak mungkin aplikasi online untuk melamar pekerjaan.

Dia mulai meminum kafein tablet rumah orang tuanya agar tetap terjaga. Tidak ada label peringatan pada produk itu. Dalam kemasan hanya tertera keterangan pil setara dengan minum secangkir kopi.

Ketika satu pil tidak memberikan efek, ia nekat minum 25-30 pil. Tak lama setelah itu ia mulai merasa kurang sehat. Kondisinya melemah lalu meninggal dunia.

5 dari 6 halaman

4. Minuman Berenergi dari Nigeria

Sebuah minuman berenergi di Nigeria membawa petaka. Pada tahun 2014, seorang pria bernama Elijah Nwankwo, yang tinggal di negara bagian Ebonyi, menerima taruhan US$ 100 dari salah seorang temannya bahwa Elia tidak dapat mengkonsumsi delapan minuman energi itu sendirian.

Nwankwo mengambil tantangan dan mulai menenggaknya satu demi satu lain. Dia pingsan dan mengalami koma.

Teman-temannya segera membawanya ke rumah sakit, tetapi sudah terlambat. Dia kehilangan taruhan dan nyawanya.

6 dari 6 halaman

5. Pekerja Pom Bensin di Jepang

Pada 2015, seorang pria berusia dua puluhan bekerja di sebuah pom bensin 24 jam di Jepang. Jam kerjanya bergeser dari tengah malam hingga pukul enam pagi.

Dia harus tetap terjaga di siang hari dan kembali bekerja malam itu. Dia pikir dia bisa melakukan ini jika dia minum cukup kafein.

Sayangnya, dia meninggal karena overdosis. Para peneliti di Universitas Fukuoka melakukan otopsi. Ini adalah kasus pertama dari kematian akibat overdosis kafein di Jepang.

Banyak yang tidak menyadari bahwa kematian karena overdosis kafein adalah hal yang mungkin. Mereka tidak tahu berapa banyak minuman yang dikonsumsi korban.

Setelah berita ini keluar, satu perusahaan minuman energi Jepang secara sukarela memperingatkan orang-orang untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak dalam waktu singkat dan tidak mencampur minuman energi dengan alkohol.