Liputan6.com, Dayton - Penembakan massal kembali terjadi di Amerika Serikat (AS). Kurang dari 24 jam, dua tembakan pria bersenjata terjadi.
Yang pertama meletus di El Paso, Texas menewaskan 20 orang. Sementara insiden di Dayton, Ohio mengakibatkan 9 orang meninggal dunia.
Penembakan di Dayton, Ohio pada Minggu dini hari, sekitar pukul 01.00 waktu setempat di East 5th Street di distrik Oregon, daerah pusat kota yang populer, kata Wakil Direktur dan Asisten Kepala Kepolisian Letnan Kolonel Matt Carper kepada wartawan.
Advertisement
Dikutip dari CNN pada Minggu (4/8/2019), menurut polisi kota Dayton, tersangka diketahui bernama Connor Betts, seorang pria kulit putih berusia 22 tahun. Dia tewas setelah terlibat baku tembak dengan pihak keamanan yang kebetulan tengah berpatroli.
Tidak ada petugas yang terluka dalam konfrontasi tersebut, tambah Carper.
Pria bersenjata di balik penembakan massal di Dayton, Ohio, itu ternyata juga membunuh saudara perempuannya dan delapan orang lainnya dalam serangan yang berlangsung kurang dari 30 detik, kata polisi.
Adik perempuan penembak itu, Megan Betts yang berusia 22 tahun, termasuk di antara yang tewas.
"Dia bukan korban pertama, tetapi dia adalah salah satu korban awal penembakan," kata Biehl.
Para pejabat mengatakan masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang motif.
Namun menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan elemen rasial terhadap pembunuhan, Biehl mengatakan tidak ada yang menyebut "motif bias".
Rumah sakit terdekat telah menerima 27 orang untuk perawatan, dan mengeluarkan 15 orang, pada pukul 10.00 waktu setempat.
Polisi meyakini tersangka bertindak sendiri dan tidak ada ancaman yang tersisa bagi masyarakat, tetapi penyelidikan masih berlangsung.
FBI dikerahkan untuk menyelidiki motif di balik aksi penembakan terkait.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pesan Senjata Online
Petugas kepolisian di dekatnya mengatakan Connor Betts terlihat tak lama setelah suara tembakan terdengar, ketika ia mencoba masuk ke bar yang ramai.
Kepala polisi Dayton Richard Biehl mengatakan bahwa jika dia berhasil melewati pintu baru, akan terjadi bencana besar terkait hilangnya nyawa.
Setidaknya 27 orang terluka dalam penembakan itu, serangan kedua di AS dalam 24 jam.
"Betts menembakkan tembakan pertamanya pada 01.05 waktu setempat (05.05 GMT) di Distrik Oregon," kata Biehl.
Rekaman kamera keamanan menunjukkan puluhan orang berlomba melewati pintu klub malam Ned Peppers. Beberapa detik kemudian, Betts terlihat berlari ke arah venue dan terkena tembakan polisi ketika ia mencapai pintu.
Betts mengenakan pelindung tubuh dan datang membawa amunisi tambahan untuk senapan serbu kaliber .223 dengan magazin berkapasitas tinggi.
"Seandainya orang ini berhasil melewati pintu Ned Peppers dengan tingkat persenjataan itu, akan ada cedera parah dan lebih banyak hilangnya nyawa," papar Biehl.
Advertisement
Senjata dari Texas
Senapan itu dipesan secara online dari Texas, kata polisi, dan tidak ada dalam sejarahnya yang akan menghentikannya membeli senjata secara legal.
Gun Violence Archive, yang mengkategorikan penembakan massal di AS ketika empat atau lebih orang menembak atau membunuh, mengatakan ada 251 sejauh tahun ini.