Liputan6.com, Jakarta - Padamnya listrik di Jabodetabek dan sejumlah wilayah di pulau Jawa kemarin mengakibatkan banyak aktivitas yang terganggu.
Bahkan, insiden mati lampu ini disorot media asing dan menjadi perbincangan di media sosial. Terbukti, tagar mati lampu menjadi topik teratas yang diperbincangkan di Twitter.
Advertisement
Baca Juga
Mati lampu disebabkan oleh gangguan transmisi Sutet 500 kV. Area yang terdampak listrik padam antara lain Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi, dan Bogor.
Jika mati lampu di Jakarta disebabkan oleh gangguan transmisi Sutet, maka beda halnya dengan sejumlah wilayah ini.
Seperti dikutip dari berbagai sumber, Senin (5/8/2019) berikut 7 penyebab mati lampu paling dahsyat di dunia:
1. Generator Listrik Thailand
Thailand juga pernah dilanda mati lampu. Insiden ini menimpa Negeri Gajah Putih pada 18 Maret 1978. Kala itu generator menjadi penyebabnya.
Generator Pembangkit Listrik Pranakhorn Selatan di Samut Prakan mengalami gangguan. Akibatnya, padam listrik tidak hanya terjadi di wilayah Samut Prakan melainkan secara nasional.
Butuh waktu sekitar sembilan jam bagi para petugas untuk mengembalikan kondisi secara semula.
Â
Advertisement
2. Badai Geomagnetik di Kanada
Pada 13 Maret 1989, seluruh wilayah di Quebec, Kanada mengalami pemadaman listrik yang berlangsung selama 12 jam. Ternyata, penyebabnya dikarenakan oleh Matahari.
Terkadang, matahari memancarkan miliaran ton awan gas terionisasi -- atau yang dikenal sebagai coral mass ejection (CME).
Pada 10 Maret 1989, sebuah CME seukuran 36 kali Bumi (setara dengan ribuan energi bom nuklir) meledak. Kala itu, awan gas menabrak magnetosfer Bumi dan menyebabkan gangguan pada listrik.
Karena peristiwa selestial ini, enam juta penduduk Quebec harus hidup dalam gelap gulita.
3. New York City
Pada 13 Juli lalu, trafo utama meledak di New York City, menyebabkan listrik padam selama beberapa jam di bagian barat pulau Manhattan.
Kejadian yang dikenal sebagai blackout itu mulai terjadi sekitar pukul 18.47 waktu setempat.
Toko-toko tutup lebih cepat lantaran khawatir barang dagangan dicuri, dan sebagian pertunjukan teater di Broadway batal digelar.
Di restoran dan bar, orang-orang makan dan minum dengan mengaplikasikan cahaya dari ponsel pintar mereka.
Namun, keadaan mulai pulih di sebagian area pada pukul 22.00 dan sepenuhnya normal pada tengah malam, dengan sorak-sorai dari orang-orang di jalanan sebagai bentuk tanggapan kegembiraan.
Advertisement
4. India
Dalam pemadaman listrik terbesar dalam sejarah (sejauh ini), listrik padam di India pada 31 Juli 2012 mempengaruhi area yang meliputi sekitar 670 juta orang, yang merupakan sekitar 9 persen dari populasi dunia.
Tiga dari jaringan listrik di India utara yang saling terhubung runtuh selama beberapa jam, mempengaruhi 22 negara bagian dari perbatasan timur dengan Myanmar ke perbatasan baratnya dengan Pakistan.
Saat listrik padam, warga metropolitan Delhi menghadapi kondisi lembap hingga 89 persen, dan di negara bagian Benggala Barat, ratusan penambang terjebak di bawah tanah selama berjam-jam setelah lift mereka mogok.
Salah satu kabar paling mengganggu dalam kondisi tersebut, sebagaimana pernah dilaporkan oleh The Guardian, banyak kreamtorium listrik mati berhenti beroperasi, di mana beberapa jasad dibiarkan setengah terbakar sebelum dipindahkan ke tungku kayu.
Kelebihan beban produksi listrik dan kesalahan manusia akhirnya disalahkan atas masalah tersebut.
5. Italia
Italia juga pernah dilanda masalah serupa. Pemadaman listrik di Italia tahun 2003 mempengaruhi hampir semua 57 juta orang di negara tersebut.
Pemadaman listrik di negara itu disebabkan oleh kesalahan pada sistem. Aktivitas kereta di negara tersebut mengalami permasalahan.
Sekitar 110 kereta yang mengangkut lebih dari 30.000 penumpang terdampar akibatnya.
Advertisement
6. Chenzou, China
Badai musim dingin mengakibatkan listrik padam hampir dua pekan di Kota Chenzhou, China tengah, mengganggu kehidupan 4,6 juta orang di sana.
Dilanda frustasi, banyak warga melalui malam-malam di awal tahun 2008 tanpa daya listrik, dan terpaksa mati-matian mengganti mesin penghangat dengan api sederhana.
Selain itu, beberapa warga mengatakan kepada wartawan bahwa mereka harus berjalan satu kilometer ke sumur dan kembali ke rumah dalam suhu beku, demi mendapatkan air bersih.
Kantor berita Xinhua mengatakan 11 petugas listrik tewas saat berkerja memulihkan daya, dan total jumlah warga yang meregang nyawa akibat kondisi terkait mencapai 60 orang.
7. Venezuela
Listrik dilaporkan padam secara nasional di Venezuela, termasuk ibu kota Caracas, yang menurut Menteri Informasi negara itu, Jorge Rodriguez, disebabkan oleh "serangan elektromagnetik".
Rodriguez menambahkan bahwa pihak berwenang pada Juli 2019 sedang dalam proses memulihkan kembali layanan listrik.
Beberapa warga mengatakan pemadaman kali ini merupakan yang terbesar dalam krisis listrik yang melanda Venezuela sejak Maret lalu.
"Pemadaman ini adalah bencana besar," kata Bernardina Guerra (51), seorang petugas kebersihan yang tinggal di Caracas.
"Saya tinggal di bagian timur kota, dan di sana, lampu padam setiap hari. Setiap hari keadaannya lebih buruk," lanjutnya miris.
Sebanyak 14 negara bagian Venezuela mengalami kehilangan pasokan listrik. Perusahaan listrik nasional Venezuela, Corpolec, hanya melaporkan gangguan yang mempengaruhi sektor ibu kota, Caracas, namun sama sekali tidak menyinggung penjelasan untuk kasus serupa di berbagai wilayah lainnya.
Advertisement