Liputan6.com, Moskow - Gudang senjata Rusia di pangkalan militer daerah Siberia meledak baru-baru ini. Ribuan orang telah dievakuasi akibat insiden tersebut.
Setidaknya delapan orang terluka dalam ledakan di dekat Kota Achinsk, Rusia tersebut. Di antara yang cedera adalah petugas layanan. Tiga dari mereka telah dirawat di rumah sakit, lapor BBC, dikutip Selasa (6/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Gudang senjata itu dilaporkan menyimpan puluhan ribu peluru artileri.
Dari video yang diambil oleh para saksi mata, terlihat bola api dan asap hitam saat ledakan. Hal itu terjadi mulai siang hari kemudian berlanjut setelah gelap.
Segera setelahnya keadaan darurat diumumkan di daerah itu, yakni di sebelah barat kota Krasnoyarsk, Rusia.
Gudang amunisi Achinsk adalah salah satu yang tertua di angkatan bersenjata Rusia. Bangunan itu sebenarnya telah dijadwalkan akan dibongkar pada tahun 2022 mendatang, menurut kantor berita Tass yang berbasis di Rusia, mengutip kementerian pertahanan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:Â
3.000 Orang Dievakuasi
Sekitar 3.000 orang telah dievakuasi, tetapi pejabat kota Achinsk mengatakan kepada kantor berita Tass terdapat 11.000 lebih orang yang sedang dipersiapkan untuk berpindah ke tempat yang lebih aman.
Anak-anak yang tengah berkemah musim panas di dekat lokasi kejadian, telah dibawa ke tempat aman. Sementara itu, para prajurit di pangkalan militer telah berlindung ke tempat perlindungan bom (bom shelter).
Hingga saat ini, penyebab ledakan itu masih belum jelas.
Wilayah Krasnoyarsk itu adalah salah satu yang terkena dampak kebakaran hebat yang melanda bagian Siberia dalam beberapa pekan terakhir, karena cuaca yang sangat panas dan angin kencang.
Namun, kebakaran terburuk adalah beberapa mil jauhnya ke timur laut.
Â
Advertisement
Gudang Senjata di Ukraina Pernah Meledak
Sementara itu, gudang senjata juga pernah meledak di Ukraina pada September 2017. Kala itu pemerintah menduga, ledakan disebabkan oleh sabotase pihak tertentu.
Gudang itu terletak di pangkalan militer dekat Kalynivka, Provinsi Vinnysta, sekitar 238 km barat daya Kiev, seperti dilansir Telegraph.
Ledakan terjadi pada Selasa 26 September, pukul 22.00 waktu setempat. Sekitar 100 serdadu di pangkalan militer itu lantas menyelamatkan diri.
Singkat kemudian, otoritas daerah mengevakuasi sekitar 30.000 warga sipil dan pasien rumah sakit dari kawasan. Dinas penerbangan juga menutup zona udara setempat hingga radius 48 kilometer.
Rabu 27 September pagi waktu setempat, beberapa jam usai ledakan, otoritas setempat menyebut, ada dua korban luka akibat peristiwa itu. Aparat mengaku belum menerima laporan mengenai korban tewas.
Beberapa warga lokal juga melaporkan kerusakan pada properti pribadi mereka akibat proyektil yang terlontar dari gudang senjata itu.
Pada hari yang sama, Perdana Menteri Ukraina, Volodymyr Groysman berkunjung ke tempat kejadian, atas perintah Presiden Petro Poroshenko.
"Itu merupakan gudang senjata militer Ukraina. Saya menduga, peristiwa itu bukan sebuah kecelakaan," jelas Groysman lewat siaran berita.
Sementara itu, Security Service of Ukraine (SBU) menduga, ledakan itu merupakan aksi sabotase sekelompok pihak. Saat ini, aparat belum mengetahui dalang di balik peristiwa.
Depot senjata Kalynivka merupakan salah satu yang terbesar di Ukraina. Gudang itu menampung ribuan selongsong artileri, peluru, dan roket.