Sukses

Bernie Sanders Akan Kuak Rahasia Alien Jika Terpilih Jadi Presiden AS 2020

Bernie Sanders, capres dari Partai Demokrat mengatakan, dia siap mengungkap informasi rahasia tentang UFO jika terpilih sebagai presiden AS.

Liputan6.com, Washington DC - Selalu ada yang menarik dari perpolitikan Amerika Serikat, terlebih apabila mendekati pemilihan presiden. Baru-baru ini seorang kandidat calon presiden membawa gebrakan baru dalam kampanyenya.

Adalah Bernie Sanders, capres dari Partai Demokrat yang mengatakan, dia siap mengungkap informasi rahasia tentang benda tak dikenal (UFO) hanya jika dirinya menang sebagai presiden Amerika Serikat. Konon, hal itu karena sang istri, Jane, telah memintanya.

"Ya saya katakan, istri saya meminta agar saya memberi tahu Anda," kata Sanders kepada pembawa acara podcast, Joe Rogan, menurut Fox News dikutip dari laman Live Science, Jumat (9/8/2019).

Tidak jelas apakah Partai Republik juga akan mengangkat isu alien dalam kampanye presiden. Namun, pada Juni lalu Presiden nyentrik Donald Trump yang akan kembali mencalonkan diri mengatakan, ia telah menerima laporan tentang suatu penampakan dari pilot militer.

"Orang-orang mengatakan, mereka melihat UFO. Apakah saya percaya? Tidak terlalu," kata Trump.

Sementara itu, awal tahun ini New York Times melaporkan bahwa pilot Angkatan Laut Amerika Serikat melihat UFO terbang dengan cepat. Beberapa kali dari Pantai Timur pada tahun 2014 dan 2015. Namun, ahli mengingatkan hal itu bisa jadi tidak ada kaitannya dengan fenomena angkasa luar.

Simak pula video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Bukan Kali Pertama

Bukan pertama kalinya isu angkasa luar, khususnya alien, diangkat sebagai materi kampanye.  

Pada 2016, Hilary Clinton berjanji kepada Conway Daily Sun News dari New Hampshire bahwa ia akan "sampai ke dasar" dari fenomena UFO.

Mantan ibu negara AS yang juga mantan senator dan Menteri Luar Negeri itu menambahka, Bumi mungkin sudah dikunjungi oleh alien. Tetapi "kami tidak tahu pasti," katanya saat itu.

Hingga saat ini masih tidak jelas seberapa serius Clinton berbicara kepada surat kabar itu, yang terletak di negara bagian utama dalam pemilihan pendahuluan.