Liputan6.com, Morogoro - Pemerintah Tanzania melakukan pemakaman massal atas sebagian besar korban tewas dalam insiden meledaknya truk tanki di kota Morogoro.
Ledakan yang terjadi pada hari Sabtu di wilayah timur Tanzania itu mengirim asap hitam besar ke langit, serta menyisakan puluhan jasad hangus dan sisa-sisa kendaraan yang terbakar.
Sehari setelahnya, Presiden Tanzania John Magufuli menyatakan masa berkabung hingga awal pekan ini, demikian sebagaimana dikutip dari Al Jazeera pada Senin (12/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Pemerintah Tanzania yang diwakili oleh Perdana Menteri Kassim Majaliwa, menyampaikan dalam pidato duka bahwa total korban tewas mencapai 71 orang, dan juga menyebut 59 lainnya yang terluka masih dirawat di rumah sakit.
Adapun upacara pemakaman digelar di Kola, sebuah kota yang berjarak sekitar 20 menit dari lokasi insiden, atau sekitar 200 kilometer barat Dar es Salaam, kota terbesar di Tanzania.
Puluhan peti mati putih diturunkan ke liang kubur oleh anggota pasukan keamanan, yang diikuti oleh pembcaan doa secara bergantian oleh ulama Islam dan pendeta Kristen.
Sementara itu, Menteri Urusan Parlemen Jenista Mhagama mengatakan pada hari Minggu, bahwa tes DNA masih dilakukan pada sisa korban tewas yang tidak dikenal akibat terbakar penuh.
Jika sudah diketahui identitasnya, masih menurut Mhagama, keluarga korban bisa mengambil sisa jasadnya dan menawarkan opsi untuk dikubur sendiri, atau bergabung dengan pemakaman massal selanjutnya.
Â
Â
Pencurian Bahan Bakar oleh Warga
Saksi mata mengatakan truk tanki mencoba menghindari kerumunan ojek sepeda motor yang disebut "boda-boda" sebelum kemudian terbalik di tengah jalan.
Penduduk sekitar yang melihat kejadian tersebut segera berbondong-bondong mendekat untuk mengumpulkan bahan bakar.
Adapun ledakan terjadi setelah seorang pria mencoba mengambil baterai truk, menciptakan percikan api yang mengarah ke tanki bahan bakar, menurut gubernur wilayah itu.
"Saya melintas wilayah ini dengan sepeda motor dan melihat sebuah truk tanki terbalik di tengah jalan," kata seorang saksi mata kepada media di lokasi kejadian.
"Pengemudi turun dan meminta para warga untuk pergi, memperingatkan bahwa kendaraan itu bisa terbakar. Namun, massa tidak mendengarkan dan terus mengambil bahan bakar yang bocor," lanjut saksi tersebut.
"Ada seorang pria mencoba mencuri baterai kendaraan dan saat itulah api mulai menyala," tambahnya.
Â
Advertisement
Peringatan Keras Pemerintah Tanzania
Pada hari Minggu, Presiden Magufuli mengunjungi beberapa korban luka dari insiden ledakan tersebut, yang telah dipindahkan ke rumah sakit di Dar es Salaam.
"Semoga Tuhan menyembuhkanmu," kata Magufuli kepada 43 pasien, beberapa dalam kondisi sangat serius, menurut dokter yang menemaninya.
Magufuli menyerukan agar masyarakat menghentikan praktik berbahaya mencuri bahan bakar sedemikian rupa, peristiwa yang biasa terjadi di banyak daerah miskin di Afrika.
Dia mengeluarkan pernyataan yang mengatakan "sangat terkejut" dengan penjarahan bahan bakar dari kendaraan yang rusak.
"Ada kendaraan yang membawa bahan bakar minyak berbahaya, seperti dalam kasus ini di Morogoro, ada yang membawa bahan kimia beracun atau bahan peledak, mari kita hentikan praktik ini, tolong," kata Magufuli.
Di salah satu prosesi pemakaman yang disiarkan di televisi, seorang pendeta Pentakosta berkata, "Ini harus menjadi pelajaran bagi kita. Ketika ada kecelakaan seperti ini, kita harus menghindari dan membiarkan petugas penyelamat melakukan pekerjaan mereka."