Sukses

Ketika Kapal AS Pembawa Material Bom Atom Hiroshima Ditorpedo Jepang

Pada 30 Juli 1945, USS Indianapolis ditorpedo oleh kapal selam Jepang dan tenggelam dalam beberapa menit di perairan yang dipenuhi hiu.

Liputan6.com, Pulau Tinian - Pada 30 Juli 1945, USS Indianapolis ditorpedo kapal selam Jepang dan tenggelam dalam beberapa menit di perairan yang dipenuhi hiu.

Hanya 316 dari 1.196 pria di kapal yang selamat. Namun, Indianapolis telah menyelesaikan misi utamanya: pengiriman komponen utama bom atom --yang akan dijatuhkan seminggu kemudian di Hiroshima-- ke Pulau Tinian di Pasifik Selatan, demikian seperti dikutip dari History.com, Senin (19/8/2019).

USS Indianapolis melakukan pengiriman ke Pulau Tinian pada 26 Juli 1945. Misi itu sangat rahasia dan awak kapal tidak mengetahui muatannya.

Setelah meninggalkan Tinian, USS Indianapolis berlayar ke markas militer Pasifik AS di Guam dan diberi perintah untuk bertemu kapal perang USS Idaho di Teluk Leyte di Filipina untuk mempersiapkan invasi Jepang.

Tak lama setelah tengah malam pada 30 Juli, di tengah-tengah antara Guam dan Teluk Leyte, kapal selam Jepang menghancurkan Indianapolis, memicu ledakan yang membelah kapal dan menyebabkan kapal tenggelam dalam waktu sekitar 12 menit, dengan sekitar 300 orang terperangkap di dalamnya.

Sekitar 900 lainnya terjun ke air, di mana banyak yang mati karena tenggelam, serangan hiu, dehidrasi atau cedera akibat ledakan.

Bantuan tidak tiba sampai empat hari kemudian, pada tanggal 2 Agustus 1945, ketika sebuah pesawat anti-kapal selam yang sedang melakukan patroli rutin melihat awak USS Indianapolis dan menghubungi radio untuk mendapatkan bantuan.

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Komandan Jadi Kambing Hitam

Pada 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima, Jepang, yang menyebabkan hampir 130.000 korban dan menghancurkan lebih dari 60 persen kota.

Pada 9 Agustus, sebuah bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki, di mana korban diperkirakan lebih dari 66.000.

Sementara itu, pemerintah AS diam tentang tragedi Indianapolis hingga 15 Agustus untuk menjamin bahwa berita akan dibayangi oleh pengumuman Presiden Harry Truman bahwa Jepang telah menyerah.

Sebagai buntut dari peristiwa yang melibatkan Indianapolis, komandan kapal, Kapten Charles McVay, diadili di pengadilan militer pada November 1945 karena gagal mengarungi jalur zigzag yang akan membantu kapal untuk menghindari kapal selam musuh di daerah tersebut.

McVay, satu-satunya kapten Angkatan Laut yang dihadapkan ke pengadilan karena kehilangan sebuah kapal selama perang, melakukan bunuh diri pada tahun 1968.

Banyak awaknya yang masih hidup percaya bahwa militer telah menjadikannya kambing hitam. Pada tahun 2000, 55 tahun setelah Indianapolis runtuh, Kongres membersihkan nama McVay.