Sukses

Indonesia Perluas Presensi Perwakilan dan Misi Diplomatik di Afrika

Indonesia melakukan penguatan infrastruktur diplomasi dengan membuka kantor perwakilan diplomatik baru di kawasan Afrika.

Liputan6.com, Bali - Guna menunjang diplomasi ekonomi, Indonesia melakukan penguatan infrastruktur diplomasi dengan membuka kantor perwakilan diplomatik baru di kawasan Afrika.

Indonesia membuka kantor perwakilan RI di Yaounde, ibukota Kamerun. Pembukaan perwakilan ini agar diplomasi RI di kawasan Afrika Barat dan Afrika Tengah dapat lebih fokus dan efektif, demikian seperti dikutip dari rilis resmi Kementerian Luar Negeri RI yang dimuat Liputan6.com, Kamis (22/8/2019).

Selain itu, Indonesia juga akan meningkatkan status KBRI Antananarivo di Madagaskar, yang sebelumnya dipimpin oleh Kuasa Usaha Tetap, dalam waktu dekat akan dipimpin oleh seorang Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh.

Hal lain terkait penguatan infrastruktur diplomasi di kawasan Afrika adalah dengan meningkatkan jumlah Konsul Kehormatan (Konhor) RI di Afrika sebesar 70 persen menjadi 22 Konhor tahun ini, dengan kemungkinan penambahan 4 Konhor lagi.

Tujuannya untuk memastikan dukungan kepada seluruh pemangku kepentingan Indonesia dalam memperkuat kerja sama di Afrika melalui para Konjor yang menjadi perpanjangan tangan Pemerintah Indonesia, meskipun dalam suatu negara tersebut belum terdapat Kedutaan Besar RI.

Ke depan, Indonesia akan terus menginisiasi pertemuan-pertemuan dengan hasil konkret yang bermanfaat bagi peningkatan kemakmuran masyarakat Indonesia dan masyarakat Afrika; Indonesia maju bersama Afrika.

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

RI dan Afrika Teken Kesepakatan Bisnis Senilai Rp 12,3 Triliun

Penyelenggaraan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) di Nusa Dua, Bali pada 21-22 Agustus 2019 telah menghasilkan kesepakatan bisnis senilai US$ 822 juta atau sekitar Rp 12,3 triliun antara Indonesia dengan negara-negara Afrika.

Angka itu meningkat dari hasil yang dicapai pada Indonesia Africa Forum (IAF) 2018, dan diperkirakan akan terus bertambah. Kesepakatan bisnis yang tercapai merupakan hasil dari kepercayaan yang terbangun dengan negara-negara di Afrika, demikian seperti dikutip dari rilis resmi Kementerian Luar Negeri RI yang dimuat Liputan6.com, Kamis (22/8/2019).

Indonesia dan negara-negara Afrika tidak lagi terjebak dalam romantisme Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955, Indonesia dan Afrika telah melangkah maju dengan kerja sama yang lebih konkret.

IAID yang telah dibuka Presiden RI pada 20 Agustus 2019 berhasil melakukan terobosan bagi penguatan kerja sama dengan Afrika.